TERORISME PERANCIS

Obama Tak Hadiri Pawai Anti-Teroris di Paris

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Senin, 12 Jan 2015 12:09 WIB
Presiden Barack Obama dan Menlu John Kerry absen, padahal beberapa pemimpin negara sahabat Perancis hadir dalam pawai sejuta orang tersebut.
Presiden Barack Obama dan Menlu John Kerry absen, padahal beberapa pemimpin negara sahabat Perancis hadir dalam pawai sejuta orang tersebut. (Reuters/Joshua Roberts)
Paris, CNN Indonesia -- Presiden dan Menlu AS Tak Hadiri dalam Pawai Solidaritas di Paris Beberapa pemimpin negara dari Inggris, Jerman, dan Israel turut terlibat dalam pawai bersama menentang terorisme di Paris, Perancis, Minggu (11/1) kemarin.

Namun, Presiden Amerika Serikat Barrack Obama dan Menteri Luar Negeri John Kerry tidak menghadiri konvoy tersebut dan hanya diwakili oleh Duta Besar AS untuk Perancis Jane Hartley.

Tidak ada satupun pejabat Amerika Serikat yang berkomentar mengenai absennya kedua petinggi negara tersebut dalam pawai solidaritas melawan serangan terorisme di Perancis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat pawai yang dihadiri jutaan orang itu berlangsung, Kerry dikabarkan sedang berada di India untuk menghadiri pertemuan bisnis bersama Perdana Menteri India, Narendra Modi. Sementara Jaksa Agung Amerika Serikat, Eric Holder, memang tengah berada di Paris untuk menghadiri pertemuan soal terorisme.

Kendati demikian, Holder tak terlihat dalam kerumunan pawai solidaritas.

"Jaksa Agung Holder—petugas level Kabinet—mewakili Amerika Serikat dalam pertemuan keamanan di Paris hari ini. Ia juga didampingi oleh Sekretaris Deputi Deputy DHS, [Alejandro] Mayorkas. Amerika Serikat diwakili oleh Duta Besar Hartley dalam pawai tersebut," ujar juru bicara pemerintahan Obama.

Dalam pernyataan tersebut, pejabat AS juga mengingatkan kembali bahwa Obama telah mengomentari kasus terorisme yang menewaskan 12 orang di kantor majalah Charlie Hebdo di Paris.

"Ia juga telah menelepon (Presiden Perancis, Francois) Hollande dan ucapan belasungkawa telah disampaikan melalui Kedutaan Besar AS di Perancis," tuturnya.

Alasan keamanan

Sebelumnya pada Minggu (11/1) seorang pejabat Gedung Putih yang tidak ingin diungkap identitasnya juga mengatakan bahwa keamanan menjadi salah satu alasan Obama tidak hadir.

"Perlu ditekankan juga bahwa segi keamanan untuk Presiden dan (Wakil Presiden) juga dapat terganggu dalam acara seperti ini," tegasnya.

Menurut pembawa acara program Global Public Square di CNN, Fareed Zakaria, absennya kedua pimpinan Ameria Serikat tersebut adalah sebuah kesalahan.
"Perancis adalah rekan ideologis Amerika Serikat," ujar Zakaria kepada jurnalis CNN, Jake Tapper, yang saat itu sedang berada di tengah pawai.
Zakaria beranggapan bahwa kehadiran Obama atau petinggi AS lain untuk bergandengan tangan dalam pawai tersebut akan sangat berarti.

Zakaria kemudian membandingkan sikap Obama dengan beberapa petinggi negara lain. Menurut Zakaria, masalah keamanan tidak menghalangi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas untuk turut serta dalam aksi solidaritas tersebut.

Dengan ketidakhadiran Obama, Zakaria menganggap terorisme bukan hanya masalah bagi Amerika Serikat, melainkan seluruh dunia.

"Banyak orang berpikir bahwa terorisme Islam tidak akan ada tanpa Amerika. Ini benar-benar masalah antara orang beradab dengan sekelompok ekstremis. Walaupun kalian mengeluarkan AS, dunia beradab akan tetap melawan," ucap Zakaria.

Pada Jumat (9/1), Obama telah memberikan komentar mengenai rentetan terorisme di Paris dengan berkata bahwa Amerika Serikat, "Berdiri bersama kalian hari ini, berdiri bersama kalian esok."

Menunjukkan keseriusan, pada Minggu (11/1) Gedung Putih juga mengumumkan bahwa mereka akan menggelar pertemuan untuk membahas perlawanan terhadap kekerasan dari kaum ekstremis tanggal 18 Februari mendatang.

Sekretaris Pers Gedung Putih, Josh Earnest, menyatakan, "Acara tersebut akan menyoroti usaha domestik dan internasional untuk menangkal kekerasan ekstremis dan para pendukung mereka untuk menyebarkan radikalisme, merekrut, dan menginspirasi individu atau grup di Amerika Serikat dan aksi kekerasan dan usaha yang dibuat dalam beberapa serangan tragis di Ottawa, Sydney, dan Paris."

Earnest menjabarkan bahwa acara tersebut akan meliputi presentasi, diskusi panel, dan pertemuan grup kecil yang mengambil fokus pada pemerintahan di level lokal, negara, dan federal.

Sekitar 3,7 juta orang turun di jalan-jalan di seluruh Perancis dalam pawai damai tersebut.

(sumber: CNN) (den/stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER