KUNJUNGAN PAUS

Paus Akan Bertemu dengan Korban Topan Haiyan Filipina

Ike Agestu/Reuters | CNN Indonesia
Sabtu, 17 Jan 2015 11:44 WIB
Paus sempat mengatakan bahwa perubahan iklim sebagain besar diakibatkan oleh tindakan manusia yang selalu merusak alam.
Ribuan umat Katolik menyambut Paus ketika tiba di negara yang memiliki populasi Katolik terbesar di Asia itu. (Reuters/Cheryl Ravelo)
Manila, CNN Indonesia -- Paus Fransiskus menuju ke kota Tacloban, Filipina pada Sabtu (17/1) untuk berdoa bagi korban tewas dan menghibur para korban Topan Haiyan, bencana alam terburuk di negara itu, yang menewaskan sekitar 6.300 orang setahun yang lalu.

Paus akan merayakan Misa di bandara dan kemudian melihat sendiri kehancuran yang diakibatkan oleh topan Haiyan, sambil makan siang dengan korban selamat di kota terdekat Palo.

Berbicara di istana kepresidenan Filipina pada Jumat  (16/1), Paus mengagumi "kekuatan heroik, iman dan ketahanan" yang ditunjukkan oleh Filipina serta solidaritas orang-orang yang ditunjukkan setelah topan Haiyan menghantam Filipina.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Haiyan, yang menerjang dengan kekuatan angin hingga 250 km per jam dan gelombang tinggi hingga tujuh meter, menyapu bersih dan merusak hampir segala sesuatu yang dilewatinya pada 8 November 2013.

Badai itu menghancurkan sekitar 90 persen dari kota Tacloban di provinsi Leyte. Lebih dari 14,5 juta orang terkena dampak di enam wilayah dan 44 provinsi. Sekitar satu juta orang kehilangan tempat tinggal mereka.

Pemerintah memperkirakan dibutuhkan hampir US$ 3,8 milyar untuk membangun kembali wilayah yang diterjang Haiyan, termasuk pembangunan empat meter tanggul tinggi sepanjang 27 km garis pantai untuk mencegah terulangnya bencana.

Hampir 3.000 korban dimakamkan di kuburan massal seluas hampir setengah hektar. Ratusan masih belum ditemukan.

Germanwatch, sebuah lembaga think-tank yang sebagian didanai oleh pemerintah Jerman, mengatakan dalam sebuah laporan tahun lalu bahwa Filipina adalah negara yang paling terpukul oleh cuaca ekstrem pada 2013.

Perubahan iklim akibat manusia

Perjalanan Paus ke kota pesisir yang berjarak 650 km dari ibu kota Manila itu membuat Paus memiliki kesempatan untuk berbicara tentang perubahan iklim.

Juni mendatang, Paus akan membuat dokumen mengenai isu lingkungan, menjelang konferensi iklim PBB pada November tahun ini.

Kepada wartawan, Paus mengatakan bahwa ia percaya manusia terutama bertanggung jawab atas perubahan iklim dan bahwa dia berharap pertemuan iklim PBB tahun ini di Paris akan mengambil sikap berani untuk melindungi lingkungan.

"Saya tidak tahu apakah itu semua (kesalahan manusia) tetapi sebagian besar memang begitu. Untuk sebagian besar, adalah manusia yang terus menampar alam," katanya kepada wartawan di pesawat membawanya ke Manila dari Sri Lanka.

Kata-kata itu adalah pernyataannya yang paling jelas tentang perubahan iklim, yang telah memicu perdebatan di seluruh dunia dan bahkan membagi Katolik konservatif dan liberal, khususnya di Amerika Serikat.

"Saya pikir manusia telah bertindak terlalu jauh," katanya. "Terima kasih kepada Tuhan bahwa saat ini ada suara-suara yang berbicara tentang hal ini," katanya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER