EKSEKUSI TERPIDANA MATI

Australia Bisa Tarik Dubes Jika Warganya Dieksekusi

Reuters | CNN Indonesia
Senin, 19 Jan 2015 10:10 WIB
Australia mengisyaratkan akan memanggil pulang duta besarnya jika dua warga negara itu yang menjadi terpidana mati kasus narkoba di Bali dieksekusi mati.
Jenazah terpidana mati asal Brasil dibawa ambulans, eksekusi terpidana mati kasus narkoba ini membuat Brasil memanggil pulang duta besarnya. (Antara/Idhad Zakaria)
Canberra, CNN Indonesia -- Australia bisa memanggil duta besarnya di Indonesia jika Jakarta mengeksekusi dua warga negaranya yang menjadi terpidana mati kasus narkoba, dan bisa membuat hubungan kedua negara kembali tegang. 

Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop mengatakan tidak menutup kemungkinan memanggil pulang duta besar di Jakarta, ketika ditanya langkah pemerintahnya jika dua warga negara itu yang menjadi anggota kelompok “Bali Sembilan” dieksekusi.

“Saya tidak mau…berspekulasi terkait langkah yang akan terjadi jika pemerintah Indonesia melaksanakan ancaman mengeksekusi warga Australia. Saat ini kami terus mewakili keduanya sebisa mungkin,” ujar Julie Bishop kepada stasiun televisi Sky News.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Australia sudah berusaha mendapatkan grasi untuk dua warganya yang ditangkap pada 2005 karena menyelundupkan heroin ke Australia, tetapi Bishop mengatakan pemerintah Indonesia tidak menanggapi permohonan tersebut.

Brasil dan Belanda telah memanggil pulang duta besar mereka di Jakarta setelah warga negara mereka dieksekusi mati di Nusa Kambangan pada Minggu (18/1).

Belum jelas apakah anggota “Bali Sembilan” akan dieksekusi, atau kapan pemerintah Indonesia akan kembali melaksanakan eksekusi terpidana mati setelah eksekusi pada Minggu tersebut.

Indonesia memulai kembali eksekuti terpidana mati pada 2013 setelah lima tahun tidak melaksanakannya.

Australia dan Indonesia berulang kali mengalami ketegangan diplomatik, yang secara rutin memperumit kerjasama dalam masalah-masalah regional seperti penyelundupan manusia dan intelijen.

Indonesia memanggil pulang duta besar di Australia dan membekukan kerjasama intelijen pada 2013 setelah muncul laporan bahwa Canberra memata-matai pejabat tinggi pemerintah Indonesia, termasuk isteri mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Kerjasama diplomatik penuh kembali dipulihkan pada Mei lalu.

Kasus “Bali Sembilan”, yang dinyatakan bersalah mencoba menyelundupkan lebih dari 8 kilogram heroin, menjadi isu politik dalam negeri Asutralia.

Bali merupakan tujuan wisata populer di kalangan warga Australia yang secara umum menentang hukuman mati, terutama pada kasus yang menyangkut kaum muda yang seringkali dipandang melakukan kesalahan bodoh.
(yns)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER