KONFLIK UKRAINA

Militer Ukraina Rebut Kembali Bandara Donetsk

Ike Agestu/Reuters | CNN Indonesia
Senin, 19 Jan 2015 15:08 WIB
Setelah direbut oleh pasukan pemberontak pro-Rusia beberapa minggu lalu, militer Ukraina merebut kembali bandara Donetsk.
Bandara Donetsk dierbut oleh pemberontak pro-Russia beberapa minggu lalu. (Reuters/Alexander Ermochenko)
Kiev, CNN Indonesia -- Pasukan militer Ukraina merebut kembali hampir semua wilayah bandara Donetsk di Ukraina timur yang telah direbut dari mereka beberapa minggu lalu.

Dalam waktu bersamaan, ribuan orang berkumpul di ibu kota Kiev dalam pawai damai yang disponsori oleh negara pada Minggu (18/1).

Serangan oleh militer terjadi di dekat kota industri Donetsk yang menjadi pusat pemberontakan pro-Rusia, sementara penembakan intensif di bagian lain terjadi di wilayah "Donbass".

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan upaya untuk memulai perundingan perdamaian yang tersendat, pemberontak pro-Rusia telah meningkatkan serangan dalam sepekan terakhir dan korban telah berjatuhan, termasuk 13 warga sipil yang tewas akibat serangan terhadap sebuah bus penumpang, yang disebut Kiev dilakukan oleh kelompok separatis.

Juru bicara militer Andriy Lysenko mengatakan operasi militer telah kembali di garis pertempuran di dekat bandara namun tidak melanggar 12 butir rencana perdamaian yang disepakati dengan Rusia dan pemimpin separatis September lalu di Minsk.

"Kami berhasil hampir sepenuhnya membersihkan wilayah bandara, yang merupakan milik pasukan Ukraina, ditandai dengan garis pemisahan militer," katanya .
Di saat yang sama, ribuan orang berkumpul dalam aksi damai di ibu kota Kiev, termasuk presiden Ukraina. (Reuters/Gleb Garanich)

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Moskow prihatin dengan apa yang mereka sebut sebagai eskalasi oleh pasukan Ukraina yang tidak berkontribusi terhadap upaya perdamaian.

Dia kemudian mengatakan Presiden Ukraina Petro Poroshenko menolak rencana perdamaian yang tercantum dalam surat yang dikirim oleh Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Kamis (15/1).

"Dalam beberapa hari terakhir, Rusia telah secara konsisten melakukan upaya-upaya sebagai perantara dalam menanggulangi konflik," kata Peskov, menurut kantor berita Itar Tass.

Kata Peskov, surat Putin memuat rencana konkret bagi kedua belah pihak untuk menarik artileri berat.

Saluran televisi Rusia NTV menerbitkan surat itu pada Minggu (18/1) malam. Di dalamnya, Putin mengusulkan "langkah-langkah mendesak untuk penghentian saling menembak dan juga penarikan cepat oleh pihak dalam konflik untuk alat pengancur dengan kaliber yang lebih dari 100 mm.”

Seorang juru bicara Poroshenko mengatakan ia belum mengomentari surat tersebut.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER