TERORISME INGGRIS

Pria Inggris Mengaku Ke Suriah dan Palsukan Kematiannya

Ike Agestu/Reuters | CNN Indonesia
Rabu, 21 Jan 2015 06:44 WIB
Seorang pria Inggris mengaku mendapat pelatihan militer di Suriah dan memalsukan kematiannya sendiri agar bisa masuk Inggris tanpa terdeteksi.
Negara-negara Eropa meningkatkan kewaspadaan atas ancaman teror setelah serangan Paris yang menewaskan 17 orang. (Reuters/Suzanne Plunkett)
London, CNN Indonesia -- Pria ini pergi ke Suriah untuk berperang bersama ISIS lalu memalsukan kematiannya agar bisa kembali ke Inggris tanpa terdeteksi.

Ia mengaku bersalah atas tuduhan terorisme di pengadilan London pada Senin (20/1).

Imran Khawaja, 27, dari Southall, London barat, melakukan perjalanan ke sebuah kamp pelatihan di Suriah pada Januari tahun lalu dan bergabung dengan Rayat al-Tauhid, yang berafiliasi dengan ISIS, kata Kepolisian Metropolitan dalam sebuah pernyataan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kelompok ini mulai mem-posting propaganda kekerasan secara online dalam upaya untuk membujuk orang-orang untuk bergabung dengan mereka.

"Khawaja terlihat dalam sebuah video yang diunggah di media sosial yang juga meliputi tas berisi kepala yang telah dipenggal," tulis pernyataan itu. "Dia muncul dalam rekaman dengan wajah ditutupi mengambil salah satu kepala dari tas dan menunjukkannya ke kamera."

Pada Mei 2014, kelompok itu mengeluarkan pesan di media sosial mengklaim bahwa Khawaja telah dibunuh, bersama dua pria bertopeng memegang bendera yang berasosiasi dengan ISIS.

Komandan Richard Walton, kepala komando kontra-terorisme mengatakan, “Khawaja memilih menjadi teroris  terlibat dalam pelatihan senjata di sebuah kamp pelatihan teroris dan memalsukan kematiannya sendiri untuk menyembunyikan masuk kembali ke Inggris."

Khawaja dan sepupunya Tahir Bhatti ditangkap Juni lalu di pelabuhan Dover.

Khawaja mengaku mempersiapkan serangan teroris, menerima pelatihan penggunaan senjata api dan menghadiri tempat untuk pelatihan teroris.

Bhatti, 45, dari Watford, utara London, mengaku bersalah membantunya.

Dua pria itu akan divonis bulan depan.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER