Sydney, CNN Indonesia -- Biro Keselamatan Transportasi Australia, ATSB, meminta pihak-pihak mengajukan tender untuk mengangkat pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang dari dasar Lautan India jika telah ditemukan.
Operasi pencarian selama berbulan tidak berhasil menemukan jejak pesawat Boeing 777 yang hilang pada 8 Maret dengan 239 penumpang dan awak ketika berangkat dari Kuala Lumpur menuju Beijing.
ATSB mengatakan tendera awal ini akan membuat badan itu bisa menilai organisasi yang bisa memasok peralatan dan keahlian yang dibutuhkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Upaya mengangkat pesawat ini akan memakan biaya jutaan dolar dan sulit secara teknis karena letaknya yang terpencil dan kedalaman Lautan India.
Saat ini operasi pencarian dipusatkan pada dasar laut seluas 60 ribu kilometer persegi, sekitar 1.600 kilometer dari Perth, yang belum disisir sebelumnya.
Dokumen tender harus diajukan sebelum 18 Februari mendatang dan ATSB akan memasukkan perusahaan-perusahaan yang mendaftar ke dalam daftar calon.
Keputusan akhir operasi pengangkatan akan dibuat oleh pemerintah Australia, Malaysia dan Tiongkok.
Kedalaman wilayah pencarian berkisar antara 600 dan 6.000 meter, yang merupakan batas kemampuan teknologi pencarian dan pengangkatan yang saat ini ada.
Perusahaan Perancis Alcatel Lucent SA mengoperasikan kapal penyelamat “Ile de Sein” yang memiliki kemampuan mengulur kabel hingga kedalaman 600 meter dan memiliki kapasitas mengangkat barang seberat 10 ton.
Sementara itu, kontraktor AS Phoenix Internasional adalah pembuat robot Remora 6000 yang mengangkat pesawat milik Air France dari kedalaman 3.900 meter di Lautan Atlantik.
Perusahaan teknik Belanda Fugro saat ini melaksanakan operasi pencarian dengan mempergunakan empat kapal dan kapal selam tak berawak canggih.
(yns)