
Menyebarkan Ideologi ISIS, Napi di Malaysia Diisolasi
Amanda Puspita Sari, CNN Indonesia | Jumat, 23/01/2015 01:30 WIB

Kuala Lumpur, CNN Indonesia -- Menteri Dalam Negeri Malaysia, Zahid Hamidi, mengisolasi sejumlah tahanan yang dicurigai mendukung kelompok militan ISIS, karena kedapatan menyebarkan ideologi ISIS kepada para napi lainnya.
"Mereka mencoba mempengaruhi narapidana lainnya untuk bergabung dengan ideologi itu," kata Zahid Hamidi, dikutip dari Channel NewsAsia, Kamis (22/1).
Hamidi menyatakan para napi yang diduga menyebarkan ideologi ISIS kini ditempatkan di blok tahanan khusus.
"Mereka adalah orang yang mempunyai pemikiran ekstrem, dan ingin pergi berperang di Irak dan Suriah. Kami ingin menetralisir pemikiran mereka," kata Hamidi.
Pihak berwenang di Malaysia yang berpenduduk mayoritas Muslim menyatakan meningkatkan pengawasan terkait dengan gelombang ekstremisme.
Sejumlah warga Malaysia diperkirakan telah ikut bergabung dengan ISIS, mendekam dalam tahanan karena mendukung ISIS, atau tengah mencari cara untuk ikut berjuang di Suriah.
Hamidi menyatakan 67 warga Malaysia diketahui ikut bergabung dengan ISIS untuk berjuang di Suriah dan Irak. Hingga saat ini, sudah lima warga Malaysia yang dinyatakan tewas dalam medan pertempuran di dua negara tersebut.
Hamidi menyatakan terdapat sekitar 120 warga Malaysia, baik pria maupun wanita, yang diduga terkait dengan ISIS.
Malaysia berencana untuk segera memperkenalkan undang-undang anti-terorisme baru untuk melawan potensi ancaman keamanan dari kelompok ekstremis. Saat ini, pengawasan ditingkatkan untuk mencegah pejuang ISIS kembali dari Suriah dan Irak dan mengancam keamanan Malaysia. (ama/stu)
"Mereka mencoba mempengaruhi narapidana lainnya untuk bergabung dengan ideologi itu," kata Zahid Hamidi, dikutip dari Channel NewsAsia, Kamis (22/1).
Hamidi menyatakan para napi yang diduga menyebarkan ideologi ISIS kini ditempatkan di blok tahanan khusus.
"Mereka adalah orang yang mempunyai pemikiran ekstrem, dan ingin pergi berperang di Irak dan Suriah. Kami ingin menetralisir pemikiran mereka," kata Hamidi.
Pihak berwenang di Malaysia yang berpenduduk mayoritas Muslim menyatakan meningkatkan pengawasan terkait dengan gelombang ekstremisme.
Sejumlah warga Malaysia diperkirakan telah ikut bergabung dengan ISIS, mendekam dalam tahanan karena mendukung ISIS, atau tengah mencari cara untuk ikut berjuang di Suriah.
Hamidi menyatakan 67 warga Malaysia diketahui ikut bergabung dengan ISIS untuk berjuang di Suriah dan Irak. Hingga saat ini, sudah lima warga Malaysia yang dinyatakan tewas dalam medan pertempuran di dua negara tersebut.
Hamidi menyatakan terdapat sekitar 120 warga Malaysia, baik pria maupun wanita, yang diduga terkait dengan ISIS.
Malaysia berencana untuk segera memperkenalkan undang-undang anti-terorisme baru untuk melawan potensi ancaman keamanan dari kelompok ekstremis. Saat ini, pengawasan ditingkatkan untuk mencegah pejuang ISIS kembali dari Suriah dan Irak dan mengancam keamanan Malaysia. (ama/stu)
ARTIKEL TERKAIT
BACA JUGA

RI Gandeng Thailand-Malaysia Atasi Harga Karet Rendah
Ekonomi • 15 February 2019 23:14
PTDI Incar Ekspor Pesawat ke Thailand dan Nepal
Ekonomi • 12 February 2019 20:17
Polisi Malaysia Tangkap Terduga Mutilasi Bos Tekstil Bandung
Nasional • 12 February 2019 15:40
FOTO: Ritual Pesta Puja Pantai
Hiburan • 10 February 2019 16:11
TERPOPULER

Duterte Lantik Tokoh Pemberontak jadi Pemimpin Mindanao
Internasional • 4 jam yang lalu
Remaja Tewas Tertembak dalam Bentrokan di Jalur Gaza
Internasional 1 jam yang lalu
Rakyat Venezuela Tuntut Kebebasan di Konser Kemanusiaan
Internasional 2 jam yang lalu