Konflik Politik Bangladesh, 31 Orang Tewas

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Jumat, 23 Jan 2015 14:37 WIB
Kekerasan dan pembakaran terjadi setelah partai oposisi menyerukan aksi besar dengan memblokade jalan, rel kereta dan transportasi sungai.
Kekerasan dan pembakaran terjadi setelah partai oposisi menyerukan aksi besar dengan memblokade jalan, rel kereta dan transportasi sungai. (Ilustrasi)
Dhaka, CNN Indonesia -- Sebanyak 31 orang tewas dan lebih dari 7.000 lainnya ditahan dalam konflik politik yang terjadi beberapa pekan terakhir di Bangladesh. Kubu oposisi menggelar aksi besar-besaran agar pemerintah melakukan pemilihan umum parlemen.

Menurut polisi, korban tewas terbanyak karena pembakaran bus dan mobil. Dua korban terakhir tewas karena ledakan bom.

Konflik politik terjadi saat kubu oposisi Partai Nasionalis Bangladesh, BNP, bersama dengan 19 partai sekutunya menyerukan aksi besar dan blokade nasional di jalan, rel kereta dan transportasi sungai pada 5 Januari lalu, tepat setelah setelah hasil pemilu memicu sengketa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

BNP dan sekutunya memboikot pemilu tahun lalu. Pemimpin BNP sekaligus mantan Perdana Menteri Khaleda Zia mengatakan mereka akan dicurangi pemerintah, dan menolak berpartisipasi kecuali pemilu diadakan oleh pemerintah sementara yang netral.

Rivalnya, Perdana Menteri Sheikh Hasina dari Partai Liga Awami, menolak tuntutan tersebut dan memenangkan pemilu. Lebih dari setengah dari 300 kursi parlemen didapatkan partai berkuasa dengan mudah.

Pemilu di Bangladesh dari 1991 hingga 2010 selalu dilakukan di bawah pengawasan pemerintahan sementara yang netral, namun saat Liga Awami berkuasa peraturan ini diubah.

Bus Dibakar

Menteri Komunikasi Bangladesh Obaidul Quader mengatakan pada Rabu (21/1)  bahwa sedikitnya tujuh orang supir dan kernet di bus umum terbunuh dalam kasus kekerasan terbaru. Beberapa pekan terakhir, 200 bus dibakar.

Pemerintah juga memblokir situs Viber, WhatsApp dan aplikasi pesan lainnya, yang diduga digunakan untuk mengkoordinasikan aksi.

Menteri Industri Amir Hossain Amu, yang memimpin komite hukum dan ketertiban di Bangladesh, mengatakan aparat telah menahan sekitar 7.015 orang dalam beberapa pekan terakhir. Di antara yang ditahan adalah sekretaris jenderal BNP Mirza Fakhrul Islam Alamgir.

Menurut BNP, jumlah orang yang ditahan jumlahnya lebih besar.

Amu menuturkan, pemerintah akan memberikan hadiah sebesar 100 ribu taka atau lebih dari Rp14 juta untuk informasi pelaku pembakaran dan penyerangan.

Pemimpin wanita

Dunia politik Bangladesh didominasi oleh Zia dan Hasina selama beberapa dekade terakhir.

Hasina, putri dari presiden pertama Bangladesh Sheikh Mujibur Rahman, terpilih perdana menteri pada 1996. Sementara Zia, janda Presiden Ziaur Rahman yang terbunuh, menjadi PM pada 1991.

Hasina menyalahkan Zia atas kekerasan dan menuduh oposisi memicu kerusuhan. Sementara Zia membantah partainya terlibat, mengatakan bahwa pemerintah yang justru menyebabkan kekerasan untuk menyalahkan dirinya.

Baik Zia dan Hasina kerap mengatakan aksi protes massa saat keduanya menjadi oposisi. Partai keduanya merencanakan aksi besar pada 5 Januari lalu, namun dilarang polisi. BNP tetap melakukan aksi kendati dilarang.

Zia saat itu ditahan di kantornya oleh polisi agar tidak bergabung dengan aksi. Menurut pemerintah, tindakan ini demi keamanannya sendiri.

Sumber: CNN (stu)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER