Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah surat bernada marah yang ditulis oleh korban selamat kapal Titanic kepada temannya di New York terjual dengan harga US$12 ribu atau setara Rp149 juta di rumah lelang RR, Boston, AS.
Surat itu ditandai dengan kepala surat yang bertuliskan Lady Lucy Duff-Gordon, tertangga 27 Mei 1912—enam minggu setelah kapal Titanic menabrak es dan tenggelam—dan mengindikasikan bahwa ia dan suaminya, Sir Cosmo Duff-Gordon, tidak menerima sambutan yang hangat setelah mereka selamat.
“Melihat bagaimana kami diperlakukan oleh Inggris saat kami kembali, kami seolah tak melakukan hal yang benar karena diselamatkan!!!! Bukankah itu memalukan?” tulis Lady Duff-Gordon, dikutip dari
CNN.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lady Duff-Gordon yang dikenal sebagai seorang disainer dan suaminya, seorang bangsawan dari Skotlandia, selamat dari Titanic dengan menaiki Lifeboat 1 (sekoci nomor 1), yang memuat 12 penumpang meski kapasitasnya untuk 40 orang.
Kurang dari sepertiga dari sekitar 2.200 penumpang Titanic selamat, padahal beberapa ratus orang lagi bisa selamat jika saja semua sekoci digunakan dan dipenuhi.
Pasangan itu adalah dua orang yang diminta untuk bersaksi oleh Komisi Bencana Inggris terkait tenggelamnya kapal.
Testimoni mereka, berbarengan dengan dugaan bahwa Cosmo telah menyuap kru agar mendayung lebih cepat dan bukannya menolong yang lain, membuat pasangan itu populer di tabloid-tabloid.
Lifeboat 1 lalu dikenal dengan “Money Boat”, “sekoci uang”.
Rumor bahwa pasangan Duff-Gordon mencoba menghalangi kru untuk menyelamatkan yang lain tak pernah dikuatkan oleh saksi lain, namun Lady Duff-Gordon mengatakan suaminya “sakit hati atas laporan negatif itu seumur hidupnya,” menurut pernyataan dari rumah lelang RR.
“Tragedi Titanic tetap membuat kami tercengang dan akan tetap begitu untuk tahun-tahun mendatang,” kata Bobby Livinston dari RR.
Sebuah mangkuk dan mangkuk saus dari Titanic terjual dengan harga US$13.750, setara lebih dari Rp170 juta.