Soal Zona Non-Muslim, Gubernur Louisiana Dikritik Media

Amanda Puspita Sari/Reuters | CNN Indonesia
Kamis, 22 Jan 2015 12:21 WIB
Gubernur Louisiana, Bobby Jindal, yang menyatakan adanya wilayah terlarang bagi umat non-Muslim, menerima kritik tajam dari media di wilayahnya.
Gubernur Louisiana, Bobby Jindal merupakan seorang penganut Kristen evangelis dan konservatif. Masa jabatannnya sebagai Gubernur Louisiana akan berakhir pada 2015, dan dia tak bisa mencalonkan diri untuk masa jabatan baru. (REUTERS/Jonathan Bachman)
New Orleans, CNN Indonesia -- Gubernur Louisiana, Bobby Jindal, yang disebut-sebut sebagai kandidat bakal calon presiden Amerika Serikat pada pemilihan umum 2016, menerima kritik tajam dari dua media besar di wilayahnya, terkait zona dilarang masuk bagi non-muslim di Eropa.

Jindal, politisi dari partai Republik, menyatakan bahwa laporan Fox News tentang adanya wilayah di Eropa yang tidak boleh dimasuki oleh umat non-muslim dan dikendalikan oleh umat Muslim yang tidak ingin berasimilasi.

"Anda dapat memanggil mereka istilah apa pun yang Anda inginkan, tetapi benar-benar ada sebuah lingkungan di mana kita memiliki komunitas orang yang tidak ingin berintegrasi, tidak mau berasimilasi," katanya dalam sebuah wawancara Fox News, Rabu (21/1), seperti dikutip dari Reuters.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka di sana untuk menjajah dan mengganti budaya. Itulah yang akan terjadi di Amerika jika kita tidak berhati-hati," kata Jindal melanjutkan.

Pernyataan Jindal tersebut sontak menuai kecaman dari media di Louisiana.

"Kami bertanya-tanya, apakah komentar yang penuh skandal ini akan terkait dengan pencalonannya dalam pemilu tahun depan," bunyi tulisan editorial di surat kabar Baton Rouge Advocate.

Kritik serupa juga dilontarkan oleh surat kabar New Orleans Times-Picayune, yang menilai Jindal tidak peduli tentang perhatian yang baik dan buruk.

"Nampaknya ini akan menjadi platform kebijakan luar negerinya," tulis koran tersebut.

Terkait kritikan tajam dari dua media di wilayahnya, Jindal menyatakan tidak akan tunduk kepada kritik media, karenya menyakini persoalan ini adalah ancaman serius. Sementara, semua perwakilannya Jindal menolak memberikan komentar.

[Gambas:Video CNN]

Komentar Jindal soal zona Muslim di Eropa menyusul pemberitaan Fox News pada pekan ini, yang menyatakan hukum Islam seharusnya menggantikan hukum setempat dan di mana warga non-Muslim seharusnya takut untuk pergi ke wilayah itu. Fox News juga melaporkan soal ancaman Muslim terhadap kota Paris.

Pemberitaan Fox tersebut juga menuai banyak kecaman, karena dianggap tidak benar dan menyesatkan. Perdana Menteri Inggris, David Cameron bahkan melontarkan ejekan kepada Fox News, sementara Walikota Paris, Anne Hidalgo berencana akan menuntut stasiun berita itu.

Jindal merupakan seorang penganut Kristen evangelis dan konservatif. Masa jabatannnya sebagai Gubernur Louisiana akan berakhir pada 2015 dan dia tak bisa mencalonkan diri untuk masa jabatan baru.

Sementara, pengamat politik dari universitas Louisiana di Lafayette, G. Pearson Cross menyatakan komentar Jindal soal zona khusus muslim tersebut hanyalah pengalihan isu dari keadaan Louisiana saat ini. Pasalnya, negara bagian AS ini tengah menghadapi defisit anggaran mencapai US1,4 milar atau setara dengan Rp17 triliun, akibat menurunnya harga minyak.

"Warga Louisiana pada umumnya berharap Gubernur Jindal dapat lebih memperhatikan bisnis wilayah ini," kata Cross. (ama/stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER