Tokyo, CNN Indonesia -- Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) merilis sebuah video yang menunjukkan bahwa salah satu sandera asal Jepang, Haruna Yukawa, telah tewas dipenggal pada Minggu (25/1). Mendapati kenyataan tersebut, ayah dari Haruna, Shoichi Yukawa, mengaku tidak dapat berkata-kata.
"Saya berpikir, 'Ah, ini akhirnya terjadi,' dan saya sangat menyesal. Saya langsung tidak bisa berpikir apa-apa, saya hanya menyesal. Saya tidak bisa berkata apa-apa," ujar Shoichi beberapa jam setelah video tersebut menyebar seperti dikutip news.com.au pada Senin (26/1).
Pernyataan pemenggalan Yukawa kemudian dipertegas melalui siaran radio milik ISIS, Al-Bayan, di hari yang sama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"ISIS telah membuktikan ancamannya. ISIS telah mengeksekusi tawanan Jepang, Haruna Yukawa, setelah melewati masa tenggat waktu," ucap kelompok militan tersebut.
Haruna disandera oleh ISIS bersama rekannya yang merupakan seorang wartawan lepas, Kenji Goto. ISIS menuntut uang sejumlah US$200 juta kepada Jepang sebagai tebusan untuk membebaskan kedua warganya tersebut.
Pembayaran tebusan jatuh tempo pada Jumat pukul 14.50 waktu Tokyo. Jika tidak dibayar, ISIS mengancam akan membunuh kedua sandera tersebut.
Namun, pemerintah Jepang mengaku kesulitan menghubungi pihak ISIS. Tenggat waktu akhirnya terlewati.
Berselang sekitar satu hari, akhirnya ISIS mengunggah sebuah video berdurasi tiga menit dengan gambar Goto memegang foto badan Yukawa. Sebuah rekaman yang diakui sebagai suara Goto mengiringi video tersebut. Suara itu meminta Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, untuk membebaskan seorang perempuan Irak yang dijatuhi hukuman mati di Yordania, al-Rishawi, sebagai ganti nyawanya.
Shoichi sendiri berulang kali melontarkan pernyataan maaf kepada Goto yang pergi ke Suriah demi menyelamatkan anaknya.
"Kami meminta maaf karena menyebabkan masalah. Kami sangat bersyukur pemerintah dan pihak lainnya peduli dan berusaha semaksimal mungkin," kata Shoichi.
Pria berusia 74 tahun ini kemudian menuturkan bahwa selama ini Haruna memang menganggap Goto sebagai kakaknya.
"Anak saya selalu bercerita kepada saya bahwa ia (Goto) murah hati, sangat pemberani, dan lemah lembut. Saya sangat sakit melihat Goto sangat mengkhawatirkan Haruna, pergi ke sana dan mempertaruhkan nyawanya sendiri, lalu diculik, dan diancam seperti ini. Saya selalu berharap hal seperti ini tidak terjadi, tapi ternyata terjadi juga. Jika saya bertemu dengannya lagi, saya akan memeluknya sekuat tenaga," tutur Shoichi.
Sementara itu, Abe mengutuk perbuatan ISIS dan akan berusaha membebaskan Goto.
Sebagai langkah awal, melalui siaran kantor berita NHK dia mengumumkan telah berbincang dengan Raja Yordania, Abdullah, mengenai situasi tersebut. Namun, Abe belum berkomentar soal permintaan ISIS untuk membebaskan al-Rishawi.
Aksi ISIS ini juga menuai kecaman dari Presiden Barrack Obama, yang mengatakan, "Amerika Serikat mengutuk keras pembunuhan brutal warga negara Jepang Haruna Yukawa oleh kelompok teroris ISIL (ISIS).”
Dalam pernyataan terpisah, Menteri Luar Negeri AS, John Kerry, juga mengatakan, "(Washington) mengutuk pembunuhan keji ISIL terhadap warga negara Jepang yang tidak bersalah, Haruna Yukawa."
(den)