Pasca Serangan Hotel Tripoli, Penerbangan Buraq Ditangguhkan

Amanda Puspita Sari/Reuters | CNN Indonesia
Kamis, 29 Jan 2015 01:35 WIB
Maskapai penerbangan Libya, Buraq Air, menangguhkan semua penerbangannya selama dua hari karena kru mereka tewas dalam serangan di hotel mewah di Tripoli.
Buraq Air juga berusaha untuk mengatasi embargo penerbangan oleh Uni Eropa dengan menyewa pesawat dan kru di luar negeri. (Ilustrasi/Thinkstock/Ingram Publishing)
Tripoli, CNN Indonesia -- Maskapai penerbangan Libya, Buraq Air, menangguhkan semua penerbangannya selama dua hari setelah salah satu kru maskapai tersebut tewas dalam serangan terhadap sebuah hotel mewah di Tripoli, Selasa (27/1), yang menyebabkan sedikitnya delapan orang tewas.

"Buraq Air menginformasikan bahwa semua penerbangan akan dihentikan dalam dua hari ke depan karena alasan yang berada di luar kendali kami," bunyi pernyataan resmi Buraq Air di laman Facebook resmi, dikutip dari Reuters, Rabu (28/1).

Buraq Air tidak memberikan keterangan lebih lanjut mengenai penangguhan tersebut. Namun, seorang pejabat Libya mengatakan kru Buraq Air yang tewas tersebut adalah warga negara Perancis yang dikenali dari tanpa pengenalnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilaporkan Reuters, sejumlah media di Libya melaporkan bahwa serangan tersebut menewaskan tiga kru maskapai Buraq Air.

Penangguhan ini menyusul serangan penembakan yang disusul bom bunuh diri di hotel mewah Corinthia di Tripoli. Pelaku serangan adalah dua pria bersenjata yang diduga simpatisan ISIS.

Serangan ini terjadi ketika hotel mewah tersebut tengah dikunjungi oleh Perdana Menteri Tripoli, Omar al-Hassi, yang menerima sejumlah delegasi Amerika Serikat. Hassi berhasil diselamtkan tanpa cedera.

Para pejabat Tripoli menyatakan serangan ini dilakukan oleh loyalis mantan pemimpin Libya Muammar Gaddafi yang kerap berusaha membunuh perdana menteri mereka.

Namun, SITE Intelligence Group, yang memonitor organisasi radikal menyatakan sebuah kelompok militan yang bersimpati dengan ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan ini.

Semenatara, sejumlah maskapai penerbangan Libya tengah berjuang untuk menjaga transportasi antara Libya dan negara tetangga tidak terputus akibat perang antar faksi yang terus terjadi di negara itu.

Tahun lalu, pertempuran antar faksi Libya membuat bandar udara utama di Tripoli ditutup, menyebabkan sejumlah maskapai penerbangan asing menghapus rute ke Libya.

Sebagian besar kantor kedutaan besar asing di Libya juga ditutup dan menarik staf mereka dari Tripoli. Namun. beberapa diplomat, pengusaha dan delegasi perusahaan kerap terlihat mengunjungi ibukota Tripoli.

Maskapai penerbangan Turki sempat melakukan penerbangan ke Misrata, sebelah timur dari ibu kota Tripoli pada tahun lalu. Namun, maskapai tersebut juga memutuskan untuk menghentikan penerbangan ke wilayah ini akibat maraknya serangan udara di bandara tersebut.

Buraq Air juga berusaha untuk mengatasi embargo penerbangan oleh Uni Eropa dengan menyewa pesawat dan kru di luar negeri. Pesawat Libya yang terdaftar tidak diperbolehkan untuk menyeberangi wilayah udara Uni Eropa.

Embargo ini mengakibatkan waktu terbang yang lebih lama bagi penerbangan tujuan Istanbul, karena pesawat harus memutar melewati Siprus.

Selain Uni Eropa, Mesir dan Tunisia juga menerapkan embargo kepada penerbangan dari Tripoli ke Misrata, yang dikuasai oleh salah satu faksi yang bertempur, Libya Dawn, sejak musim panas lalu.

Pertempuran antar faksi di Libya yang merebak setelah penggulingan Muammar Gaddafi juga mengakibatkan bandara utama di timur Benghazi telah ditutup sejak Mei lalu. (ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER