Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang gadis Rusia berusia 12 tahun, Dasha L., mengakhiri hidupnya dengan melompat dari lantai 14 apartemen di St. Petersburg, Rusia. Hal tersebut dilakukan setelah ia terlibat perdebatan serius dengan orang tuanya yang memergokinya tengah menonton video porno.
Diberitakan RT (28/1), orang tua Dasha melihat anaknya sedang asyik mengarungi situs porno melalui komputer pribadinya. Perdebatan sengit tak dapat dihindari. Tak lama setelah itu, Dasha terjun dari apartemen keluarganya.
"Setelah remaja itu meninggal, orang tuanya melihat pesan (di telepon genggam Dasha) dan menemukan banyak pesan dari temannya, dengan konten yang tidak senonoh," ujar seorang sumber dari aparat penegak hukum kepada portal berita LifeNews seperti dikutip RT.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aparat mengaku tidak menaruh kecurigaan terhadap orang tua Dasha. Namun, mereka tidak menutup kemungkinan untuk melakukan penyelidikan.
"Kedua orang tua ini tidak pernah ada di dalam pengawasan polisi atau lembaga pengawas anak. Ada investigasi untuk meneliti kejadian bunuh diri. Kami tidak menutup kemungkinan akan adanya surat gugatan dengan tuduhan memancing bunuh diri," papar sumber itu.
Insiden ini menuai pro kontra dari masyarakat Rusia. Ada yang menyalahkan orang tua dengan berkata, "Saya membayangkan apa yang mereka katakan kepada gadis itu."
Pengguna Twitter lain juga ada yang berkicau, "Mereka harusnya berbicara kepada anak itu dengan tenang. Ini adalah situasi yang rawan."
Tak hanya masyarakat biasa, seorang psikolog anak di Moskow, Anna Portnova, turut angkat bicara. "Melarang anak atas ketertarikannya terhadap hal porno itu munafik. Ketertarikan atas isu jenis kelamin dan seks sangat alami pada usia ini," ucap Portnova kepada LifeNews.
Memberikan masukan kepada para orang tua, Portnova berimbuh, "Orang tua harus toleran dan tidak menunjukkan sikap negatif terhadap masalah ini. Mereka harus memerhatikan apa yang menarik bagi anaknya dan berbicara mengenai isu-isu tersebut secara terbuka."
Di sisi lain, banyak pula yang beranggapan bahwa distribusi porno secara online harus dibatasi atau dihentikan.
"Kita memetik buah dari kebebasan yang berlebihan dan tidak adanya pembatasan akses atas situs dengan konten yang dipertanyakan," demikian komentar dari salah satu akun Twitter.
(stu)