Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah truk bahan bakar meledak di depan rumah sakit bersalin di Kota Meksiko, Meksiko, pada Kamis (29/1). Insiden ini menelan dua korban jiwa dan 66 orang lainnya terluka. Pemerintah dan warga Meksiko bahu membahu mencari bayi atau korban lainnya yang mungkin masih tertimbun di antara reruntuhan gedung.
Menurut Wali Kota Meksiko, Miguel Angel Mancera, ledakan ini disinyalir terjadi akibat kebocoran selang truk yang sedang mengirimkan pasokan bahan bakar ke rumah sakit.
“Mereka mencoba menghentikan kebocoran, tapi tidak mungkin," ungkap Mancera seperti dikutip Reuters pada Kamis (29/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah ledakan terjadi Badan Keadaan Darurat Meksiko melansir bahwa tujuh orang meninggal. Namun, angka tersebut kemudian direvisi oleh Mancera.
Dalam paparannya, Mancera menjelaskan bahwa satu dari dua orang yang tewas memang sudah dalam kondisi parah. Sementara dari 66 korban terluka, 22 di antaranya sudah dalam keadaan serius. Tak hanya itu, ledakan ini juga menyebabkan 70 persen bangunan hancur.
Pihak berwenang juga telah menahan tiga orang yang diduga bertanggung jawab atas meledaknya truk gas ini. Dua di antara orang yang dibekuk kini tengah menjalani perawatan.
Di sekitar lokasi, ambulans bersiaga. Sekitar 100 orang berada di gedung tersebut saat ledakan terjadi.
Beberapa bayi ditemukan selamat di bawah reruntuhan gedung. Korban terluka sudah berhasil dievakuasi dengan helikopter. Pemadam kebakaran dan tim penyelemat lainnya masih mencari korban di tengah puing dan kepulan asap.
Tak hanya petugas, warga juga mulai berdatangan untuk membantu proses evakuasi.
"Kami mulai mengangkat bayi-bayi yang masih hidup dari reruntuhan. Saya rasa kami sudah mengangkat tujuh bayi. Kami ingin menyelamatkan lebih banyak lagi," ujar seorang warga bernama Igancio kepada
CNN.
Di tengah kekacauan, orang yang mulai mencari informasi keberadaan anggota keluarganya berkumpul di sekitar garis batas polisi.
"Saya cemas terhadap saudara perempuan saya. Ia seharusnya melahirkan. Kami membawanya (ke sini) kemarin. Mereka tidak membiarkan kami masuk. Saya ingin tahu bagaimana keadaannya," ujar seorang perawat berusia 32 tahun, Monserrat Garduno.
Sementara itu, seorang ayah bernama Jose Eduardo berhasil merasa lega ketika mendengar istri dan anaknya yang baru dilahirkan pada Rabu (28/1) di rumah sakit tersebut selamat. Eduardo sedang berada di rumah ketika ia mendengar berita ledakan ini dari istrinya.
"Ia memberi tahu saya bahwa mulai tercium bau seperti bahan bakar dan langit-langit mulai berjatuhan ke atas semua orang. Ia melindungi bayi kami dan berlari," tutur Eduardo kepada CNNMexico.
(stu)