Toronto, CNN Indonesia -- Pembocor rahasia intelijen Amerika Serikat, Edward Snowden, untuk pertama kalinya menjadi pembicara dalam sebuah seminar untuk para siswa SMA. Dalam seminar itu, dia memberikan informasi seputar bocornya rahasia intelijen Amerika Serikat dan beberapa wejangan pada para pelajar.
Diberitakan Sputnik, Snowden dan jurnalis Glenn Greenwald diundang menjadi pembicara dalam seminar Konferensi Hubungan Dunia di SMA Upper Canada College, Toronto, Kanada, yang dihadiri sekitar 1.000 siswa pada Senin (2/2).
Snowden berbicara melalui
livestream dari Moskow mengenai banyak topik, mulai dari perubahan pengumpulan data intelijen, pentingnya privasi
online hingga apakah membocorkan informasi rahasia adalah tindak kriminal atau bentuk dari mempertahankan demokrasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria yang mendapat suaka dari Rusia itu menjelaskan soal pentingnya informasi rahasia yang dia bocorkan pada Juni 2013. Snowden membocorkan ratusan ribu dokumen badan intelijen AS, NSA, soal penyadapan beberapa petinggi banyak negara, membuat hubungan Washington dengan banyak negara terganggu.
Menurut Snowden, program intelijen NSA tersebut mengincar banyak orang, bukan lagi sasaran tertentu, menjadikannya ancaman bagi masyarakat dunia. "Kita tidak lagi mencari orang jahat, tidak lagi mencari teroris," kata Snowden.
Snowden yang kini menjadi salah satu buronan nomor satu AS juga mencoba menjawab pertanyaan soal apakah tindakan ini bisa dianggap "pahlawan atau pengkhianat." Menurut Snowden, pertanyaan itu hanya mencoba mengalihkan dari garis besar masalah yang ada, yaitu "seberapa berpengaruhnya program intelijen ini terhadap kita dan kehidupan kita."
Seorang siswa bertanya pada Snowden apakah dia juga akan membocorkan dokumen rahasia Rusia, negara pelindungnya selama dua tahun terakhir. "Tentu saja. Menjadi manusia adalah soal mengambil risiko, soal mengambil kesempatan. Tidak cukup hanya memercayai sesuatu, tapi kau juga harus mempertahankannya," kata Snowden.
Acara itu terselenggara setelah ketua panitia Conor Healy dari kelas 12 menuliskan surat pada Snowden melalui pengacaranya. Healy mengaku beruntung bisa menghadirkan Snowden yang disebutnya "orang paling dicari di seluruh dunia."
Ada kekhawatiran dari sebagian orangtua yang melihat Snowden bukanlah suri tauladan bagi siswa. Pihak sekolah mengaku menerima banyak reaksi soal pemilihan juru bicara sebelum acara itu dimulai.
Namun Greenwald mengatakan bahwa Snowden bisa jadi contoh yang baik. Mantan jurnalis The Guardian ini mengatakan bahwa Snowden mirip Daniel Ellsberg, idolanya waktu kecil.
Daniel Ellsberg dianggap pahlawan setelah membocorkan ribuan dokumen rahasia pada Perang Vietnam ke koran New York Time pada tahun 1971. "Orang-orang seperti mereka telah memperkuat demokrasi," tegas Greenwald.
(stu)