Washington, CNN Indonesia -- Perundingan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat dengan pemerintah Kuba, Rabu (4/2) tidak memperbincangkan soal pengembalian pangkalan Angkatan Laut AS di Teluk Guantanamo, kepada Havana. Itu disampaikan Roberta Jacobson, asisten sekretaris Biro Negara Urusan Belahan Barat kepada parlemen.
"Isu Guantanamo tidak menjadi bahan dalam perbincangan ini," katanya saat berbicara di hadapan anggota dewan perwakilan rakyat AS.
Padahal pekan lalu, Presiden Kuba, Raul Castro mengatakan bahwa perbincangan dengan AS untuk menormalisasi hubungan diplomatik, termasuk permintaan untuk mengembalikan Guantanamo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Isu pengembalian Guantanamo sering menjadi pembahasan anggota dewan AS. Seringkali, dari pembahasan itu berubah menjadi perdebatan. Partai Republik dan beberapa pendukung Barack Obama di Demokrat mempertanyakan, apakah penghentian isolasi Kuba cukup meningkatkan hak asasi manusia di pulau komunis itu.
"Pemerintah mungkin telah memberi rezim gagal yang berusia 50 tahun itu sebuah kesempatan hidup baru untuk melanjutkan penindasan dalam negeri dan dukungan militan untuk rezim Marxis," kata perwakilan Republik, Ed Royce yang juga Ketua Komite Urusan Luar Negeri.
Sementara itu, Brad Sherman yang merupakan perwakilan Partai Demokrat mengkritik pemerintah karena tidak berkonsultasi dengan Kongres soal kebijakannya. "Saya mungkin lebih terkesan pada kebijakan politik jika tidak ada kejutan komplet dan jika Kongres dilibatkan."
Sebelumnya, Castro menuturkan perbaikan hubungan diplomatik Kuba dengan AS diharapkan tidak mengintervensi urusan internalnya.
"Semuanya mengindikasi bahwa tujuan dari pertemuan ini adalah untuk membangun oposisi politik melalui ekonomi, politik dan komunikasi. Jika masalah ini tidak diselesaikan, upaya perbaikan hubungan diplomatik antara Kuba dan Amerika Serikat ini tidak akan berarti," kata Castro menyatakan.
Castro juga Obama menghapus Kuba dari daftar hitam pendukung terorisme dan mengembalikan Teluk Guantanamo. Obama juga diminta menggunakan kekuatan eksekutifnya untuk melonggarkan embargo terhadap Kuba.
(rsa/pit)