Washington, CNN Indonesia -- Pemerintah Amerika Serikat memindahkan aset-aset militer untuk penyelamatan dan pencarian ke wilayah utara Irak. Hal ini untuk memenuhi tuntutan anggota koalisi melawan ISIS, menyusul pembunuhan terhadap pilot jet tempur asal Yordania, Muath al-Kassasbeh.
Seorang sumber di pemerintahan AS kepada
CNN, Rabu (5/2) mengatakan bahwa langkah ini adalah bagian dalam menyeimbangkan upaya pencarian dan penyelamatan, SAR, dengan peningkatan operasi serangan udara ke markas ISIS di Irak dan Suriah.
Keputusan tersebut diambil setelah muncul berita bahwa Uni Emirat Arab, UEA, salah satu dari 61 negara koalisi penggempur ISIS, menangguhkan operasi serangan udara setelah pesawat Kassasbeh jatuh dalam sebuah misi di Suriah, Desember.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
UEA mengkritik Amerika Serikat yang dianggap kurang tanggap dalam membantu menyelamatkan Kassasbeh saat itu, berujung tewasnya pilot 27 tahun itu dengan cara dibakar hidup-hidup oleh ISIS, memicu kemarahan dunia.
AS dianggap tidak memiliki aset SAR yang posisinya cukup dekat, sedangkan UAE mengaku tidak cukup cakap dalam operasi penyelamatan pesawat yang jatuh.
Menurut anggota parlemen dari Komite Intelijen Kongres Amerika, eksekusi mati Kassasbeh oleh ISIS akan mengubah cara AS dalam upaya penyelamatan pilot jet tempur yang jatuh di wilayah musuh.
"Dalam hal melakukan operasi SAR untuk pilot yang jatuh akan dibawa ke tingkat yang lebih tinggi, tidak hanya oleh Amerika Serikat --yang sudah berada di tingkat tinggi-- tapi juga oleh mitra kita juga," kata Adam Schiff, dari Partai Demokrat, kepada Fox News.
(stu)