Kecam ISIS, Inggris dan Indonesia Bahas Kerja Sama Militer

Amanda Puspita Sari & pit | CNN Indonesia
Kamis, 05 Feb 2015 04:27 WIB
Menganggap ISIS sebagai ancaman dunia, Menteri Luar Negeri Inggris, Philip Hammond, membahas kerja sama militer dalam kunjungannya ke Indonesia.
Seorang pria yang diduga pilot Yordania tengah berjalan menuju arena kematiannya yang akan di dibakar oleh ISIS. (Reuters/Social media via Reuters TV)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Luar Negeri Inggris, Philip Hammond, mengecam keras tindakan ISIS yang membakar hidup-hidup sandera pilot asal Yordania, Muath al-Kassasbeh. Menganggap ISIS adalah ancaman besar bagi rakyat dunia, Hammond membahas kerja sama militer dalam kunjungannya ke Indonesia. 

"Saya mengecam pembunuhan brutal pilot militer Yordania oleh ISIS setelah eksekusi sandera Jepang," ujar Hammond setelah menggelar pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Lestari Priansari Marsudi, di Kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, pada Rabu (4/2).

Menurut Hammond, kebrutalan ini justru akan menguatkan jalinan kerja sama untuk menggempur ISIS.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kebrutalan ini akan dikonfrontasi dan dilawan. Ini hanya menciptakan perlawanan yang lebih keras," kata Hammond.

Tak hanya bagi Yordania dan Inggris, menurut Hammond kelompok militan ISIS juga merupakan ancaman bagi banyak pihak.

"Ini adalah ancaman besar bagi kita semua. Ini adalah ancaman bagi semua negara di seluruh dunia," ujar Hammond.

Guna menghalau ancaman besar ini, Hammond mengaku telah membahas kerja sama untuk melawan ISIS bersama Retno.

"Kami telah berdiskusi pagi tadi mengenai bagaimana kami akan bekerja sama dalam isu-isu seperti pasukan luar negeri, pendanaan teroris, dan area pembahasan lain untuk melawan ISIS," kata Hammond memaparkan

Ditemui terpisah, Direktur Jenderal Amerika Eropa Kemlu, Dian Triansyah Djani, memaparkan lebih lanjut kerja sama militer yang dibahas dalam pertemuan bilateral tersebut.

"Tentunya kami bahas kerja sama militer ke militer, akan ada navy to navy talk juga. Kita juga highlight kemampuan kita untuk buat baju-baju militer," ucapnya.

Tria juga menjelaskan bahwa pembicaraan antar-angkatan laut kedua negara akan dilaksanakan pada November mendatang.

Meskipun demikian, Hammond menyadari bahwa pertarungan melawan ISIS akan sulit.

"Kami tahu ini akan menjadi perjuangan yang panjang dan sulit. Kami telah berkoalisi dengan 61 negara yang melawan ISIS. Inggris bergabung dalam perlawanan udara di Irak untuk menghancurkan wilayah ISIS," pungkas Hammond.

Video pembakaran hidup-hidup Kassasbeh dirilis oleh ISIS pada Selasa (3/2). Tindakan ini sontak menimbulkan perlawanan dari negara asal Kassasbeh, Yordania.

Membalas eksekusi Kassasbeh, Yordania dilaporkan menghukum gantung tahanan wanita yang diinginkan ISIS, Sajida al-Rishawi, pada Rabu (4/2).

Selain Rishawi, Yordania juga mengeksekusi mati Ziyad Karboli, seorang anggota senior al-Qaidah yang didakwa atas perencaaan serangan ke kerajaan Yordania.

Eksekusi mati Kassasbeh juga menuai kecaman keras dari berbagai pihak lain.

Amerika Serikat, misalnya, menggelontorkan dana tambahan kepada Yordania untuk melawan ISIS. Selama lima tahun terakhir, pemerintah AS mengucurkan dana sebesar US$660 juta atau setara dengan Rp8,3 triliun setiap tahunnya. Kini, pemerintah AS berjanji meningkatkan bantuan keuangan menjadi US$1miliar atau setara Rp12,6 triliun per-tahun selama tiga tahun ke depan. (ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER