Jakarta, CNN Indonesia -- Otoritas Perancis mengatakan seorang wanita yang ada di video terakhir berbahasa Perancis yang dirilis oleh ISIS kemungkinan adalah Hayat Boumeddiene, yang terlibat dalam rangkaian kekerasan di Perancis awal Januari lalu.
Video berjudul “Blow Up France 2”, drills pada Selasa (3/2) dan menunjukkan para anggota ISIS memuja serangan di Perancis dan menyerukan serangan baru di negara itu.
Video itu menunjukkan seorang wanita berdiri di sebelah laki-laki yang berbicara, menggunakan pakaian kamuflase, penutup wajah dan memegang senjata.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Otoritas Perancis sedang menginvestigasi kemungkinan wanita itu adalah Hayat Boumeddiene,” kata sumber itu.
Suaminya, Amedy Coulibally, dibunuh oleh polisi setelah membunuh empat orang sandera di swalayan Yahudi di Perancis.
Sejak saat itu, Boumeddiene menjadi buron Perancis, dan terakhir terlihat di rekaman CCTV otoritas Turki bersama seorang pria. Wanita itu kini diyakini berada di Suriah.
Boumeddiene dan Coulibaly dikabarkan menikah siri, tak terdaftar dalam catatan sipil Perancis.
Penyerangan di swalayan Perancis adalah rangkaian kekerasan setelah kantor majalah satire Charlie Hebdo diserang, menewaskan 12 orang.
Video terakhir ISIS berisi seruang untuk lebih banyak serangan kepada polisi dan tentara Perancis.
“Jika anda berjuang untuk demokrasi, kami akan berjuang untuk Islam,” kata mereka, ditujukan kepada pihak berwenang. “Anda harus menerima bahwa kami bereaksi atas banyaknya kejahatan yang sudah anda lakukan. Anda merenggut hak-hak kami. Maka dari itu, anda tak bisa berharap berada dalam kedamaian.”
(stu)