Pentagon Habiskan Rp6,3 Miliar untuk Viagra Prajurit

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Senin, 09 Feb 2015 16:10 WIB
Selain Viagra, Pentagon juga memasok obat perkasa merk Levitra senilai US$3.505 dan Cialis seharga US$14.540, untuk "dukungan bagi tentara."
Selain Viagra, Pentagon juga memasok obat perkasa merk Levitra senilai US$3.505 dan Cialis seharga US$14.540, untuk
Washington, CNN Indonesia -- Departemen Pertahanan Amerika Serikat menghabiskan anggaran sebesar US$504 ribu atau setara Rp6,3 miliar untuk belanja obat Viagra pada 2014.

Seperti dilansir situs berita freebeacon.com, Departemen Pertahanan AS menandatangani 60 kontrak dengan Cardinal Health Inc, distributor farmasi yang berbasis di Ohio. Nilai kontrak tersebut meningkat dari US$8 ribu pada 2012 menjadi US$425 juta pada 2013.

Selain Viagra, Pentagon juga memasok obat perkasa merk Levitra senilai US$3.505 dan Cialis seharga US$14.540. Kontrak tersebut ditandatangani dengan keterangan "dukungan untuk tentara".

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Viagra pertama kali disediakan untuk tentara AS pada 1998, satu tahun setelah dijual di pasar Amerika.

Pernyataan tertulis Pentagon menegaskan bahwa militer AS membatasi penggunaan Viagra ini hanya bagi personel yang sudah didiagnosis memiliki disfungsi ereksi oleh dokter dan mereka tidak diperkenankan mengonsumsi lebih dari enam pil dalam satu bulan.

“Pasien yang mendapat resep Viagra juga harus mendapatkan panduan untuk mengkonsumsi obat ini. Para petugas medis militer menyebutkan bahwa efek samping viagra antara lain berupa sakit kepala, rasa panas di muka dan dada, masalah pencernaan, hidung tersumbat dan gangguan ringan pada mata,” kata pernyataan Pentagon tersebut.

Pasokan Viagra sempat terhenti ketika program tersebut dihapus sementara dari TRICARE yang merupakan sistem asuransi kesehatan militer AS pada 2005. Namun, obat tersebut disediakan kembali pada 2012. (den/yns)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER