KOLOM

Mereka yang Dibunuh Berjuang untuk Kebaikan

CNN Indonesia
Kamis, 12 Feb 2015 12:31 WIB
Kerabat salah satu mahasiswa korban penembakan di Chapel Hill, North Carolina, AS mengenang mereka yang tewas tengah berupaya membuat dunia menjadi lebih baik.
Menurut Mariem Masmoudi, para mahasiswa korban penembakan di Chapel Hill, North Carolina adalah pemuda yang tengah berupaya membuat dunia menjadi lebih baik. (dok. CNN.com)
Catatan: Artikel ini merupakan opini pribadi penulis dan tidak mencerminkan pandangan Redaksi CNNIndonesia.com
North Carolina, CNN Indonesia -- Mariem Masmoudi adalah seorang warga Amerika keturunan Tunisia. Masmoudi mempelajari Studi Islam di Universitas North Carolina, Chapel Hill, dan mendapatkan gelar sarjana dari Universitas Colombia. Saat ini, Masmoudi bekerja di Pusat Studi Islam dan Demokrasi. Dimuat di CNN, tulisan ini murni merupakan opini Masmoudi.

Saya sedang berbincang di telepon dengan seorang teman lama semasa kuliah di UNC Chapel Hill, ketika tiba-tiba, teman sekamarnya berteriak, "Mariem, Deah dan istrinya ditembak. Mereka tewas."

Saya seketika terkejut dan tak percaya. Merasa saya pasti salah dengar, saya kembali bertanya kepada teman saya, "Kamu bercanda, kan?"

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tentu saja, saat itu saya yakin bahwa teman saya itu pasti sedang tidak bercanda. Namun, berita kematian yang begitu mengenaskan dan mendadak tersebut begitu sulit saya terima.

Beberapa saat setelah percakapan tersebut, barulah saya menyadari bahwa kabar tersebut benar adanya. Deah Barakat, Yusor Mohammad dan Mohammad Razan Abu-Salha, tiga mahasiswa yang terkenal baik dan terhormat di lingkungan kami, tewas di apartemen mereka akibat ditembak mati di kepala.

Sulit untuk menyerap kabar tersebut dan menyadari apa yang benar-benar terjadi ketika hati kami merasakan emosi yang begitu dalam dan menyesakkan. Kami kehilangan tiga pemuda Muslim Amerika yang paling aktif di lingkungan kami dalam hitungan menit.

Mereka yang tewas adalah pemuda yang bekerja sama dengan badan amal lokal dan internasional demi membantu saudara-saudara mereka di komunitas Triangle. Dalam kegiatan pendidikan dan profesional, mereka mempromosikan cinta, toleransi dan kebersamaan.

Gelak tawa dan rasa sakit mereka rasakan bersaama kami. Mereka menawarkan bantuan dalam upaya membuat dunia ini menjadi lebih baik.

Ketika polisi mendatangi lokasi kejadian dan memulai investigasi, terlihat banyak rekan dan kerabat korban datang untuk melayat, dan menunjukkan simpati kepada keluarga korban.

Deah dan Yusor hampir enam minggu menikah. Kisah cinta mereka menghangatkan hati kami semua.

Polisi menjelaskan bahwa Razan, adik Yusor, juga tewas dalam tragedi tersebut, karena tengah mengunjungi kakaknya dan kakak ipar ketika tetangga mereka, Craig Stephen Hicks menembak mereka.

Aku tidak bisa membayangkan kebencian yang menghinggapi hati si pembunuh sehingga dia memutuskan membunuh mereka. Namun, semua orang harus tahu bahwa Deah, Yusor dan Razan adalah orang-orang yang sangat baik, dan karena itu kami akan sangat kehilangan mereka.

Dari ketiga korban, saya hanya pernah bertemu dengan Deah, yang merupakan mahasiswa tahun kedua di Fakultas Kedokteran Gigi di UNC dan tokoh pemuda masyarakat. Saya merasa beruntung pernah mengenal Deah, karena dia merupakan sosok pemuda yang paling humanis yang pernah saya kenal.

Dan meskipun saya tidak pernah bertemu secara langsung dengan Yusor dan Razan, terlihat jelas bahwa mereka adalah dua kakak-beradik yang sangat dicintai rekan, keluarga, dan semua orang yang mengenal mereka.

Ketiga korban membuat kami semua menjadi lebih baik, sebagai teman, saudara, anak, orang tua, dan yang lebih penting, sebagai warga negara dan warga Muslim.

Seperti agama Islam, bagi kami ketiga korban ibarat cahaya yang membimbing kami, motivasi kami, lensa kami terhadap dunia dan posisi kami di dalamnya.

Islam, yang dianut Deah, Yusor dan Razan, adalah Islam yang menyentuh semua orang hingga akar rumput, memberi dan mempromosikan kegiatan amal, memperlakukan semua orang dengan hanya perilaku yang terbaik dan penuh senyum.

Islam mengajarkan kami hal yang sama dengan yang diajarkan Yesus, yaitu "menghormati sesama sebagaimana kamu menghormati dirimu sendiri". Ketiga korban ini mengamalkan ajaran tersebut setiap hari.

Islam juga mengajarkan kami perilaku dan ucapan terpuji Nabi Muhammad, yaitu menghadapi kebencian dan kejahatan dengan cinta dan kebaikan.

Deah, Yusor dan Razan menerapkan ajaran ini dalam setiap lini kehidupan mereka, memberikan inspirasi bagi kami semua.

Pepatah sering menyebutkan, "Perkataan seseorang mungkin saja terlupakan, namun perilaku seseorang akan selalu terkenang". Ketiga korban ini selalu membuat orang lain merasa dihargai, dan kerena itulah mereka akan selalu dikenang.

Saya berdoa agar jiwa para korban dapat beristirahat dengan tenang. Doa saya juga ditujukan bagi keluarga, kerabat dan rekan korban agar Tuhan memberi kami kekuatan untuk tetap melanjutkan hidup kami selepas tragedi ini.

(Sumber: CNN)
(ama/stu)
LEBIH BANYAK DARI KOLUMNIS
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER