Kopenhagen, CNN Indonesia -- Pelaku penembakan akhir pekan kemarin di sebuah kafe dan sinagoga Kopenhagen, Denmark, tidak asing di mata polisi. Dia dikenal telah melakukan beberapa kejahatan sebelumnya.
Seperti disampaikan CNN, polisi masih belum merilis identitas pelaku penembakan yang menewaskan dua warga sipil dan melukai beberapa polisi itu. Namun polisi menyebutkan pelaku berusia 22 tahun dan "dikenal oleh polisi karena beberapa insiden kriminal."
Berbagai insiden itu termasuk pelanggaran keamanan dan kekerasan dengan senjata api, dan dia juga punya hubungan dengan sebuah geng kriminal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Media di Denmark ramai memberitakan bahwa pelaku bernama Omar Abdel Hamid El-Hussein, yang baru keluar dari penjara dua pekan lalu setelah menjalani hukuman akibat menikam kaki pemuda 19 tahun dengan pisau di dalam kereta pada 2013. Namun informasi ini belum mendapatkan konfirmasi dari kepolisian Denmark.
Polisi belum menemukan adanya pelaku kedua seperti yang diduga pada awal penembakan. Namun, Kepala Badan Keamanan dan Intelijen Denmark Jens Madsen memastikan bahwa insiden ini "beroperasi berdasarkan teori yang kemungkinan terinspirasi oleh serangan kantor majalah Charlie Hebdo Januari lalu." Dalam penyerangan Charlie Hebdo dan sebuah swalayan di Paris, Perancis, 17 orang tewas.
Pelaku diduga kuat mengincar Lars Vilks, kartunis penggambar Nabi Muhammad, yang tengah menjadi pembicara dalam diskusi kebebasan berpendapat di sebuah kafe di pusat kota Kopenhagen.
Kendati teror telah usai, polisi masih memperketat penjagaan di jalan-jalan. Menurut pemerintah setempat, keberadaan polisi untuk membuat warga merasa lebih aman.
Polisi berhasil melakukan pelacakan setelah melihat pelaku dari kamera pengawas naik ke sebuah taksi setelah penembakan pertama. Pelaku kemudian menembaki sinagoga, seorang warga tewas dan dua polisi terluka, selang 10 jam setelah memberondong sebuah kafe dengan peluru, menewaskan satu orang.
"Dengan menginterogasi supir taksi, kami mendapatkan alamat tempat dia menurunkan pelaku. Kami terus mengamati alamat itu," kata penyidik polisi Jorgen Skov.
Pelaku menembaki polisi saat coba dihampiri. Baku tembak terjadi, pelaku tewas di tempat. Tidak ada korban dari kubu polisi saat itu.
Menyusul serangan itu, Perdana Menteri Denmark Helle Thorning-Schmidt mengatakan negara itu akan mencari solusi baru untuk menghadapi ancaman ekstremisme.
"Kita telah merasakan tidak enaknya ketakutan dan ketidakberdayaan yang coba diciptakan teror. Tapi kita juga, sebagai sebuah masyarakat, menjawab tantangan itu," kata Thorning-Schmidt.
(den)