PENEMBAKAN DI KOPENHAGEN

PM Denmark: Ini adalah Serangan Teroris

Denny Armandhanu/Reuters | CNN Indonesia
Minggu, 15 Feb 2015 11:06 WIB
Korban tewas dalam penembakan di Denmark bertambah satu orang setelah pria yang ditembak di sinagoga meninggal akibat lukanya.
Korban tewas dalam penembakan di Denmark bertambah satu orang setelah pria yang ditembak di sinagoga meninggal akibat lukanya. (Reuters/Mathias Oegendal/Scanpix Denmark)
Kopenhagen, CNN Indonesia -- Korban tewas dalam penembakan di Denmark bertambah satu orang setelah pria yang ditembak di sinagoga meninggal akibat lukanya. Perdana Menteri Denmark Helle Thorning-Schmidt mengatakan serangan di kafe dan sinagoga Kopenhagen itu adalah ulah teroris.

"Kami yakin sekarang bahwa ini adalah serangan yang dimotivasi polisi, karena itu ini adalah serangan teroris," kata Thorning-Schmidt, dikutip Reuters, Minggu (15/3).

Menurut polisi, korban tewas di sinagoga ditembak berkali-kali di bagian kepala. Dua polisi juga terluka dalam serangan tersebut, seorang terkena tembak di kaki dan yang lainnya di tangan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dua penembakan terjadi di Kopenhagen. Serangan pertama terjadi di sebuah kafe yang sedang berlangsung diskusi soal kebebasan berekspresi, menghadirkan pembicara kartunis kontroversial Lars Vilks. Satu orang tewas dalam penembakan tersebut. Sepuluh jam kemudian, penembakan terjadi di sinagoga.

Belum diketahui apakah dua serangan ini saling berkaitan atau tidak. Polisi masih terus memburu para pelaku.

Duta Besar Perancis Fransois Zimeray yang berada di kafe saat penyerangan terjadi membandingkan insiden kali ini dengan penembakan Charlie Hebdo dan toko di Paris awal Januari lalu yang menewaskan 17 orang.

Presiden Dewan Eropa Donald Tusk menyebut insiden kali ini sebagai "serangan brutal teroris lainnya yang mengincar nilai-nilai fundamental dan kebebasan kita, termasuk kebebasan berekspresi."

Denmark sendiri telah menjadi target serangan setelah karikatur sosok Nabi Muhammad dipublikasikan di majalah negara itu 10 tahun lalu. Vilks menjadi incaran kelompok radikal setelah merilis kartun yang dia sebut Nabi Muhammad pada 2007.

Vilks menerima banyak ancaman pembunuhan dan sejak 2010 telah hidup dibawah perlindungan polisi. Dua tahun lalu, seorang wanita Amerika divonis 10 tahun penjara karena berencana membunuh Vilks. (den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER