Mahasiswa Turki Dibunuh dan Dibakar, Aksi Solidaritas Merebak

Ike Agestu/CNN | CNN Indonesia
Senin, 16 Feb 2015 16:12 WIB
Aksi solidaritas di Turki merebak setelah seorang mahasiswa berusia 20 tahun diperkosa, dibakar lalu dibuang ke sungai.
Kejadian yang menimpa Aslan, menurut para pemrotes, adalah simbol dari kekeran terhadap perempuan di Turki. (via Reuters TV)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tubuhnya ditemukan di sungai dekat sebuah pemakaman, hangus terbakar dan terbengkalai.

Dikutip dari CNN, Tubuh Ozgecan Aslan, 20, ditemukan setelah beberapa hari keluarganya mencarinya, tepatnya pada Jumat (13/2), di Mersin, distrik Tarsus, selatan Turki.

Kini, warga Turki memprotes kematiannya, yang melihat tewasnya Aslan sebagai simbol tren kekerasan terhadap perempuan di negara itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemerintah Turki telah berjanji akan menghukum pelaku pembunuhan Aslan dan mencegah kejadian serupa terjadi lagi.

Tiga orang yang diduga sebagai pelaku pembunuhan sudah ditangkap.

Kantor berita Turki, Anadolu, melaporkan bahwa Aslan diduga diperkosa sebelum akhirnya dibunuh oleh sopir bus yang ia tumpangi dalam perjalanan pulang ke rumh.

Ia adalah mahasiswa tahun pertama, yang dilaporkan hilang sejak Rabu (11/2).

Tubuhnya ditemukan dituangi bensin, dibakar dan kemudian dibuang ke sungai, kata Kepolisian Mersin.

Pemakamannya  dilangsungkan pada Sabtu (14/2) dan di hari yang sama, aksi solidaritas mengenang Aslan diselenggarakan di Istanbul dan Ankara.

“Kau tak akan berjalan sendirian,” teriak para pemrotes, seperti dilaporkan Anadolu. “Kami akan mengakhiri pembunuhan terhadap perempuan.”

Para pemrotes juga membawa spanduk dan foto-foto Aslan, sambil berteriak, “Kami di sini hari ini. Kami akan berjuang dan akan terus berjuang hingga ini berhenti.”

Protes juga terjadi di media sosial, tanda pagar #OzgecanAslan berisi ribuan cuitan di Twitter, memprotes dan menunjukkan belasungkawa atas kematiannya.

Petisi secara online yang menyerukan pemerintah Turki untuk mengambil langkap atas peristiwa yang menimpa Aslan sudah mengundang 600 ribu tanda tangan.

Menurut Anadolu, putri Presiden Tayyip Erdogan, Sumeyye Erdogan dan Esra Albayrak, mengunjungi keluarga Aslam pada Minggu (14/2).

“Ini sungguh situasi yang menyedihkan. Kami datang ke sini untuk berbagi kesedihan dengan mereka. Tujuan kami adalah agar para pembunuh itu dihukum dengan cara yang efektif,” ujar Sumeyye. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER