Jakarta, CNN Indonesia -- Mesir menandatangani kontrak pembelian senjata dari Perancis senilai 5,2 miliar euro pada Senin (16/2). Media lokal menyebutnya sebagai langkah Mesir memperkuat militer karena mengkhawatirkan konflik yang terjadi di negara tetangga, Libya, pecah diperbatasan.
Reuters mewartakan perjanjian ini meliputi pembelian 24 pesawat tempur Rafale buatan Dassault Aviation, kapal multi-misi fregat angkatan laut, dan rudal udara.
Kantor berita MENA memberitakan perjanjian jual-beli senjata itu ditandatangani oleh Menteri Pertahanan Mesir Sidqi Sobqi dan mitranya asal Perancis, Jean-Yves Le Drian. Penandatangan tersebut dilakukan dihadapan Presiden Abdel Fattah Al-Sisi dan delegasi Perancis, yang termasuk di dalamnya produsen senjata.
Sebelumnya, Presiden Prancis Francois Hollande dan Presiden Mesir bertemu dengan Dewan Keamanan PBB guna membahas situasi keamanan di Libya dan langkah-langkah selanjutnya setelah Angkatan Udara Mesir membom ISIS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hollande mengaku telah berbicara dengan Al-Sisi via telepon sehari setelah ISIS merilis video pemenggalan 21 warga Mesir di Libya.
"Mereka menggarisbawahi pentingnya pertemuan Dewan Keamanan (PBB) dan masyarakat internasional untuk mengambil langkah-langkah baru guna menghadapi bahaya ISIS," ujar Hollande.
(ags)