Al-Baghdadi, CNN Indonesia -- Kelompok militan ISIS membakar hidup-hidup 45 orang di dekat kota al-Baghdadi di Irak barat, pada Selasa (17/2).
Diberitakan The Independent, menurut kepala polisi setempat, Kolonel Qasim al-Obeidi, sebagian besar dari para korban yang dieksekusi tersebut diyakini merupakan pasukan keamanan Irak.
Meskipun demikian, tidak ada bukti dan data untuk memastikan bahwa para korban memang pasukan Irak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilaporkan oleh Russia Today, Obeidi juga melaporkan bahwa kota al-Baghdadi kini tengah diserang oleh ISIS yang menargetkan aparat keamanan dan bangunan milik pemerintah daerah.
Obeidi juga meminta pemerintah Irak dan masyarakat internasional untuk membantu melawan ISIS di kota tersebut. Obeidi menyatakan bahwa sejumlah keluarga dan petugas keamanan di kota tersebut terancam nyawanya.
"Pertempuran yang sengit dan komunikasi yang buruk di daerah membuat sulit untuk mengkonfirmasi klaim," kata Obeidi, dikutip dari The Independent, Selasa (17/2).
Kota al-Baghdadi terletak di provinsi Anbar, Irak. Kota yang hanya berjarak 8km dari pangkalan udara al-Asad, disinyalir telah dikuasai oleh kelompok militan sejak Kamis pekan lalu.
Pada Jumat (13/2) lalu, ISIS dilaporkan mencoba merebut pangkalan udara al-Asad dengan meluncurkan serangan bom bunuh diri, namun gagal. Pangkalan udara al-Asad sendiri menampung sekitar 300 Marinir Amerika Serikat yang melatih pasukan setempat.
Menurut laporan Reuters, hingga berita ini ditulis ISIS telah menguasai 90 persen dari wilayah distrik al-Baghdadi.
Eksekusi pembakaran hidup-hidup bukan kali pertama diluncurkan oleh ISIS. Sebelumnya, ISIS telah menerapkan hukuman yang sama bagi Pilot Yordania, Muath al-Kassasbeh, yang memantik kemarahan dari pemerintah Yordania.
Kassasbeh ditangkap oleh militan ISIS pada akhir Desember lalu, ketika pesawat jet yang dikendarainya untuk menggempur markas ISIS jatuh di Suriah. ISIS kemudian merilis video pembakaran Kassasbeh yang ditahan di dalam sebuah sangkar besar.
Pekan ini, ISIS juga merilis eksekusi kejam lainnya, yaitu pemenggalan kepala 21 warga Mesir penganut Kristen Koptik yang diculik dari Libya sejak Oktober lalu.
(ama/stu)