Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah video klip merekam adegan aksi tentara Israel mengancam dan mempermainkan remaja Palestina dengan seekor anjing. Peristiwa ini memicu kecaman dari para aktivis dan militer melakukan penyelidikan.
Diberitakan Haaretz awal pekan ini, insiden itu terjadi saat tentara unit Oketz memerintahkan anjing polisi untuk menyerang remaja tersebut pada Desember 2014. Dalam rekaman peristiwa yang terjadi di dekat Beit Umar, 10 kilometer utara Hebron, Tepi Barat, tentara Israel terdengar meledek dan mengancam remaja tersebut.
"Siapa yang pengecut, hah? Siapa yang pengecut? Bagus. Sangat bagus," ujar seorang tentara. Tentara lainnya terdengar memerintahkan anjing itu untuk "gigit dia."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Remaja yang diketahui bernama Hamzeh Abu Hashem, 16, sangat ketakutan saat anjing itu menggigit pakaiannya. Menurut keluarga Hashem, remaja itu langsung dirawat di rumah sakit karena gigitan anjing.
Organisasi HAM di Israelm, B'Tselem, yang pertama kali mengunggah video tersebut, mengatakan bahwa rekaman itu telah menunjukkan praktik "standar" dari militer Israel.
"Berdasarkan pengalaman kami, rekaman ini adalah satu lagi contoh praktik standar militer dengan menggunakan anjing untuk operasi penangkapan. Tentara melepaskan anjing untuk mengejar warga sipil, menggigit mereka yang tidak bisa kabur, dan tetap mengigit sampai tentara datang. Di beberapa kasus, anjing itu tidak melepaskan gigitan sampai tentara harus menggunakan listrik agar dilepaskan," ujar pernyataan B'Tselem.
Menteri Pertahanan Moshe Yaalon mengatakan pada stasiun televisi Channel 1 Senin lalu akan memerintahkan penyelidikan kasus ini. Namun B'Tselem ragu militer Israel tidak tahu soal praktik ini. Pasalnya, para tentara Israel membawa kamera GoPro di helm mereka untuk merekam semua kegiatan, jadi tidak mungkin militer tidak mengetahuinya.
Ayah Abu Hashem mengatakan bahwa putranya ditahan pada 23 Desember karena melempari tentara Israel dengan batu. Dia divonis penjara enam bulan dan didenda 4.000 shekels, sekitar Rp13 juta.
"Kami, ibunya dan saya, telah melihat video itu, dan kami tidak memercayainya. Istriku hampir pingsan. Saya tidak tahu jika ada ibu atau ayah di dunia ini yang bisa bereaksi berbeda terhadap rekaman itu. Hal ini menyakiti kami, terutama mengetahui anak itu tidak berdaya dan tentara mempermainkannya," ujar ayah Hashem.
[Gambas:Youtube] (den)