PM Israel Pidato di Kongres AS, Lagi-lagi Soal Iran

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Rabu, 04 Mar 2015 01:14 WIB
Menurut Netanyahu perundingan nuklir Iran tidak akan mencapai sebuah kesepakatan yang buruk, sebuah pernyataan yang dibantah pemerintah Amerika Serikat.
Menurut Netanyahu perundingan nuklir Iran tidak akan mencapai sebuah kesepakatan yang buruk, sebuah pernyataan yang dibantah pemerintah Amerika Serikat. (Reuters/Jonathan Ernst)
Washington, CNN Indonesia -- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan pidatonya di hadapan Kongres Amerika Serikat pada Selasa (3/2). Topiknya sudah bisa ditebak, lagi-lagi soal ancaman nuklir Iran.

Seperti dilansir CNN, Netanyahu mengatakan bahwa kesepakatan antara Iran dan Barat yang diharapkan diperoleh dalam perundingan tiga pekan lagi adalah "kesepakatan yang buruk". Menurut Netanyahu, perundingan itu tidak akan bisa mencegah Iran membuat senjata nuklir.

"Kami diberitahu bahwa tidak ada kesepakatan lebih baik ketimbang kesepakatan yang buruk. Kesepakatan itu tidak akan mencegah Iran memiliki senjata nuklir. Ini adalah kesepakatan yang buruk. Sangat buruk. Kita lebih baik tanpanya," kata Netanyahu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pernyataan Netanyahu yang mengundang tepuk tangan meriah dari anggota Kongres AS seakan menantang Presiden Barack Obama yang sebelumnya mengatakan bahwa solusi diplomatis akan bisa menyelesaikan isu nuklir Iran.

Menurut Obama, solusi ini lebih efektif ketimbang kembali menerapkan sanksi atau tindak militer. Netanyahu mengatakan, rencana Obama ini tidak efektif dan menyarankan menggunakan perundingan tersebut untuk mendesak Iran agar tidak lagi mendukung terorisme dan mengancam Israel.

Usulan Netanyahu ini bisa memperluas cakupan perundingan nuklir Iran dengan Barat. Padahal pemerintah Obama mengatakan berulangkali tidak akan memperlebar permasalahan dengan Iran.

"Iran terbukti dari waktu ke waktu tidak bisa dipercaya," kata Netanyahu.

Kedatangan Netanyahu atas undangan ketua Kongres dari Partai Republik AS tanpa memberitahu Gedung Putih. Obama sendiri menolak hadir dalam acara tersebut dan sekitar 50 anggota Kongres dari Partai Demokrat memboikot pidato itu.

Tidak konkret

Pejabat senior Gedung Putih mengatakan bahwa Netanyahu hanya bicara dan mengeluh tanpa membawa solusi konkret atas perundingan yang saat ini berjalan.

"Mana alternatifnya? Hanya menuntut Iran sepenuhnya menyerah bukanlah rencana dan tidak akan ada negara yang mendukung kita jika begitu. Perdana Menteri (Israel) tidak memberikan rencana yang konkret," kata pejabat yang tidak disebut namanya ini.

Sebelumnya pada Senin, Obama kepada Reuters bahwa Netanyahu telah terbukti hanya omong kosong. Di masa lalu, kata Obama, Netanyahu telah membuat "banyak klaim" soal perundingan dan tidak ada "satu pun yang terbukti."

Menteri Luar Negeri John Kerry dalam pertemuannya dengan Menlu Iran Javad Zarif di Swiss mengaku khawatir Netanyahu akan mengungkapkan informasi sensitif soal negosiasi tersebut.

"Saya katakan, dengan dia mengatakan itu hanya akan membuat upaya mencapai kesepakatan semakin sulit," kata Kerry.
Di depan Konsulat Jenderal Israel di New York, beberapa demonstran menggelar aksi mengecam Netanyahu.  (Reuters/Shannon Stapleton)
Sementara itu di depan Konsulat Jenderal Israel di New York, beberapa demonstran menggelar aksi mengecam Netanyahu yang coba mencari dukungan dari AS terkait Iran.

Sehari sebelumnya, Netanyahu juga menyampaikan ancaman Iran saat berpidato di konferensi Komisi Hubungan Israel Amerika atau AIPAC di Washington.

Ini bukan kali pertama Netanyahu naik mimbar dan menekankan ancaman Iran. Sebelumnya pada tahun 2012 lalu, Netanyahu mengklaim Iran akan segera menyelesaikan bom atom tahun berikutnya, sebuah perkataan yang tidak terbukti dari seorang pemimpin Israel.

Bocoran kawat intelijen antara badan intel Afrika Selatan dan Mossad yang diperoleh The Guardian membongkar kebohongan Netanyahu tersebut. Dalam kawat dikatakan, Mossad beberapa pekan setelah pidato Netanyahu menyatakan bahwa Iran tidak mampu membuat senjata nuklir. (den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER