Jika Kalah, Netanyahu: Yerusalem Akan Dibagi

Ike Agestu/Reuters | CNN Indonesia
Rabu, 11 Mar 2015 08:42 WIB
Netanyahu melihat “bahaya sesungguhnya”, yakni dibaginya Yerusalem, jika ia kalah pada pemilu mendatang.
Netanyahu juga menuduh dunia luar mencoba menggulingkan pemerintahannya. (Reuters/Amir Cohen)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan pada Selasa (10/3) ia melihat “bahaya sesungguhnya”, yakni dibaginya Yerusalem, jika ia kalah pada pemilu mendatang.

Dalam kunjungan tak terduganya di sebuah reli di Tel Aviv, Netanyahu menekankah pendukungnya untuk memastikan ia menang melawan Isaac Herzog, rivalnya dari partai kiri tengah Zionist Union Party pada pemilu 17 Maret pekan depan.

“Ini mash jauh dari pasti, ada bahaya sesungguhnya,” kata pentolan sayap kanan Netanyahu yang telah menjabat sejak 2009.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Netanyahu juga mengatakan bahwa Herzog akan mencari jalan untuk memperbarui pembicaraan damai dengan Palestina dan akan “membagi Yerusalem, mengembalikan teritori itu”. Ia menyinggung bahwa rivalnya berjanji untuk menghidupkan kembali negosiasi dengan Palestina yang diprakarsai oleh AS namun gagal pada April tahun lalu.

Radio Angkatan Darat Israel sebelumnya menyiarkan bahwa Nentanyahu mengatakan “persaingan sangat ketat. Tidak ada jaminan karena ada usaha besar dari dunia luar untuk menggulingkan pemerintahan Likud.”

Radio menginterpretasikan ucapan Netanyahu merujuk pada dana dari luar negeri bagi kelompok advokasi yang mengkampanyekan perubahan pemerintahan di Israel.

Jajak pendapat mengungkapkan bahwa Netanyahu dan Herzog bersaing ketat, namun para pengamat politik mengatakan Netanyahu memiliki kesempatan lebih baik untuk membentuk koalisi pemerintahan dibanding rivalnya.

Herzog mengatakan di Radio Israel bahwa menjelang pemilu, “Netanyahu merasa tertekan dan menembak ke semua arah.”

Netanyahu menjadi berita utama di AS pekan lalu saat memberikan pidato di depan Kongres Republik AS tanpa berkonsultasi terlebih dahulu pada Gedung Putih.

Banyak yang menuduh bahwa Netanyahu mencoba ikut campur dalam politik dalam negeri AS dan Partai Republik di lain pihak memberikan dukungan tidak langsung pada Netanyahu menjelang pemilu Israel. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER