Jakarta, CNN Indonesia -- Prospek akan adanya negara Palestina tak akan pernah terwujud, selama Benjamin Netanyahu masih memegang tampuk kekuasaan, perdana menteri Israel itu mengatakan pada Senin (16/3).
Diberitakan
CNN, dalam sebuah wawancara dengan media online Israel, NRG, Netanyahu membenarkan ketika ditanya apakah betul negara Palestina tidak akan berdiri selama ia menjabat menjadi perdana menteri.
Wawancaranya dengan NRG terjadi sehari sebelum pemilu Israel berlangsung pada hari ini, Selasa (17/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Siapapun yang akan mendirikan negara Palestina, siapapun yang akan mengevakuasi teritori hari ini, hanya akan memberi pijakan bagi radikal Islam untuk melawan Israel. Ini adalah kenyataan yang sesungguhnya yang diciptakan di tempat ini dalam beberapa tahun terakhir,” ujar Netanyahu.
Netanyahu juga mengatakan kubu kiri bisa memberikan bantahan atas hal itu, atau mereka bisa “membenamkan kepala mereka ke dalam pasir.”
Ia juga mengatakan bahwa pemerintahan kuat dari partau Likud-nya diperlukan untuk membalikkan tekanan dari dunia internasional yang ingin membagi Yerusalem dan mengembalikan perbatasan wilayah Israel seperti sebelum perang 1967.
“Saya tidak menyerah,” kata Netanyahu. “Kami telah bertahan melawan banyak tekanan, dan kami akan terus bertahan.”
Menyusul wawancara Netanyahu, kepala negosiator Palestina Saeb Erekat, yang juga menjadi anggota komisi Palestine Liberation Organization, PLO, mengatakan bahwa tak ada yang baru dari ucapan Netanyahu.
“Netanyahu sudah melakukan semua hal untuk mengubur solusi dua negara. Pernyataan Netanyahu di permukiman ilegal di Har Homa adalah respon dari pemerintahan yang mencoba memblokir inisiatif dilpomatik Palestina. Ia tidak akan bisa melakukannya tanpa memperhitungkan impunitasnya di hadapan dunia internasional. Kini dunia harus belajar dan mengerti bahwa impunitas itu tak akan membawa kedamaian, hanya keadilan yang bisa,” ujar Erekat.
Sebelumnya, Netanyahu menggalang dukungan dengan berpidato di Har Homa, yang diklaim Netanyahu ia dirikan pada 1997, di periode pertamanya sebagai perdana menteri.
Israel mengklaim Har Homa sebagai bagian dari wilayahnya, sementara Palestina menganggap permukiman itu ilegal.
Jika ia terpilih kembali, Netanyahu mengatakan ia akan terus mempromosikan konstruksi di Yerusalem, sebagai alat bagi keamanan nasional.
“Tekanan terkait keputusan (pembangunan permukiman) sangat besar saat itu. Namun saya berkeras, saya memerintahkan konstruksi dan itu terbayar. Kini, Har Homa adalah lingkungan yang maju, dengan puluhan ribu warga sipil Israel tinggal di dalamnya. Seperti yang sudah kita buktikan di masa lalu, saya bersama partai Likud, kamu akan terus menjaga Yerusalem dan terus mengembangkannya,” kata Netanyahu.
Pemimpin oposisi Isaac Herzog dan Tzipi Livni dari Zionist Union, dituding Netanyahu, “siap untuk menyerah pada dikte siapapun.”
Netanyahu menuding Livni mencela pembangunan permukiman sementara Herzog ingin mendukung pembentukan negara Palestina di Yerusalem Timur.
“Saya tidak akan membiarkan itu terjadi. Saya dan rekan saya di Likud akan mempertahankan Yerusalem, dan kami akan membentenginya sehingga tidak akan mungkin untuk membagi Yerusalem dan Yerusalem akan tetap utuh. Kami akan terus mengembangkan ibu kota abadi kita,” lanjut Netanyahu.
Netanyahu juga terus menekankan bahwa oposisinya mendapat dukungan dari dunia internasional.
(stu)