Jakarta, CNN Indonesia -- Keluarga Anwar Ibrahim memprotes penahanan Nurul Izzah atas tuduhan pelanggaran Undang-undang Penghasutan (Sedition Act). Keluarga merasa keputusan polisi tidak adil dalam memperlakukan keluarganya yang merupakan bagian dari oposisi Malaysia.
Istri Anwar Ibrahim, Wan Azizah, mengatakan bahwa penahanan putrinya adalah salah satu contoh ketidakadilan pemerintah terhadap oposisi. Perlakuan terhadap Nurul berbeda dengan tindakan aparat terhadap politisi di kubu pemerintah.
"Jika menteri negara yang mengeluarkan pernyataan
sedition, tidak ditangkap. Namun Nurul yang tidak menyentuh secara langsung kerajaan ditangkap. Oposisi diperlakukan seperti ini," kata Wan Azizah kepada CNN Indonesia melalui telepon, Selasa (17/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nurul, yang menjabat sebagai anggota parlemen mewakili wilayah Lembah Pantai, ditahan atas tuduhan penghasutan karena meluncurkan kritik terhadap keputusan Pengadilan Federal, yang memvonis ayahnya bersalah dan harus menjalani hukuman lima tahun penjara atas kasus sodomi.
Wan Azizah mengatakan, Nurul memiliki imunitas sebagai anggota parlemen yang seharusnya tidak bisa ditahan begitu saja. Namun dia dijemput kepolisian dan ditahan semalaman di kantor polisi Jinjang.
"Saat ini Nurul tengah berada di kantor polisi untuk diambil pernyataannya," ucap Presiden Partai Keadilan Rakyat ini.
Dia melanjutkan, keadaan Nurul saat ini terlihat sangat letih karena semalaman tidak bisa tidur di penjara yang berlantaikan semen. Di dalam bui, kondisinya sangat memprihatinkan.
"Dia letih semalaman, tidak ada tempat tidur di penjara dengan lantai semen. Dia tidak mau ganti pakaian, hanya yang dikenakan saja. Makanan juga susah dimasukkan. Tapi Alhamdulillah semangat juangnya masih kuat," lanjut Wan Azizah.
(stu)