Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta mengungkapkan pandangannya soal Perdana Menteri pertama Singapura yang baru saja wafat Lee Kuan Yew di akun Twitter miliknya.
Melalui cuitannya di @anismatta dia mengatakan bahwa apa yang dilakukan Lee Kuan Yew membawa transformasi Singapura dari negara 'dunia ketiga' menjadi negara nomor satu dunia.
"Transformasi Singapura dr "third world" menjd "first world" dilandasi oleh pilihan strategi ekonomi, jasa keuangan dan hub kawasan.." tulisnya beberapa waktu lalu, yang CNN Indonesia kutip.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anis setuju bahwa Lee adalah Bapak Bangsa Singapura sekaligus peletak pondasi yang kokoh sebagai negara makmur dan moderen. Satu hal yang diingat, menurutnya, adalah memilih gerakan disiplin nasional.
Dengan sikap otoriternya, Lee dikritik oleh bangsa barat. Namun dia bergeming dan yakin akan pilihannya tepat untuk Singapura.
"
Lee membangun 'kapitalisme Asia: Kapitalisme tanpa demokrasi liberal," cuitnya lagi.
"
Lee percaya stabilitas adlh kunci kemakmuran.. Dia membayar "harga" utk pilihannya itu.. Dia dicap diktator.."
Dalam akun Twitter-nya juga, Anis melanjutkan bahwa Lee pernah mengatakan bahwa dia tidak terlalu peduli atas opini atau popularitas. Pemimpin yang mengkhawatirkan tersebut adalah pimpinan yang lemah.
"Terlepas dr polemik otoriter atau tidak, Lee telah mengantarkan Singapura menjd bangsa bermartabat di dunia.." kata Anis.
"Tokoh besar Asia Tenggara itu sudah berpulang.. Warisannya adalah Singapura yg maju secara ekonomi.." "Selama jalan, Lee Kuan Yew" demikian penutup akun Twitter Anis Matta.
Lee Kuan Yew merupakan perdana menteri Singapura pertama yang menjabat dari tahun 1959 hingga mengundurkan diri pada 1990. Seperti dilansir Reuters, Lee meninggal di Rumah Sakit General, Singapura pada pukul 3.18 waktu setempat
(tyo/tyo)