Houthi muncul pasca runtuhnya pemerintahan Bani Hasyim yang menganut paham Syiah Zaidiyah tahun 1962 setelah memimpin Yaman selama lebih dari 1.000 tahun.
Nama Houthi berasal dari Hussein Badr al-Din al-Houthi, seorang pemimpin agama yang pertama kali mencetuskan gerakan ini dan selanjutnya menjadi tokoh sentral al-Houthi.
Berawal dari gerakan agama, al-Houhti memulai pemberontakan senjata mereka pada 2004, dengan dukungan dari pemimpin-pemimpin agama dan suku di wilayah Utara Yaman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah Hussein al-Houthi meninggal di akhir 2004, keluarganya melanjutkan pemberontakan al-Houthi melawan pemerintah Yaman, dan mendapatkan lebih banyak anggota.
Houthi mengklaim memiliki lebih dari 120 ribu anggota, baik pejuang bersenjata ataupun simpatisan dan loyalis, Sunni maupun Syiah.
Houthi, disinyalir dibantu oleh pendukung mantan presiden Ali Abdullah Saleh, berseteru dengan militer Hadi untuk merebut pemerintahana. Houthi juga berseteru dengan sempalan al-Qaidah (AQAP) yang menganut Islam Sunni. Belakangan, ISIS juga mendeklarasikan peperangan dengan Houthi.