Yaman Bergejolak, Pemerintah Lanjutkan Evakuasi WNI

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Jumat, 27 Mar 2015 18:03 WIB
Yaman semakin bergejolak sejak Arab Saudi melancarkan serangan udara melawan kelompok Houthi. Pemerintah Indonesia melanjutkan evakuasi WNI di Yaman.
Yaman porak poranda setelah koalisi serangan udara di bawah komando Arab Saudi diluncurkan guna menggempur kelompok pemberontak Houthi pada Rabu (25/3). (Reuters/Khaled Abdullah)
Jakarta, CNN Indonesia -- Yaman semakin bergejolak sejak Arab Saudi menginisiasi serangan udara untuk menggempur kelompok pemberontak Houthi pada Rabu Yaman (25/3). Kedutaan Besar Republik Indonesia di Sanaa, Yaman, masih beroperasi untuk melanjutkan proses evakuasi warga negara Indonesia.

"KBRI Sanaa saat ini masih beroperasi secara terbatas guna memfasilitasi proses evakuasi dan perlindungan WNI. KBRI juga telah menyiapkan rencana kontingensi gawat darurat bila situasi memaksa," demikian kutipan pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri Indonesia melalui siaran pers yang diterima CNN Indonesia, Jumat (27/3).

Kini, sebanyak 4.159 WNI masih menetap di berbagai kawasan di Yaman. Jumlah tersebut terbagi menjadi 2.686 mahasiswa 1.488 buruh migran. Sejak pemerintah mengumumkan rencana evakuasi pada Februari lalu, 175 orang mendaftar dan 141 di antaranya sudah tiba di Tanah Air.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pemerintah Indonesia terus mendorong WNI di Yaman untuk mendaftarkan diri agar dapat segera dievakuasi dari Yaman," tulis Kemlu.

Seluruh WNI yang masih berada di Yaman juga dapat menghubungi KBRI melalui layanan telepon yang dapat diakses selama 24 jam dengan nomor +967 738 115 555.

Pemerintah mengimbau seluruh warga untuk selalu waspada dan menghindari tempat-tempat konflik.

Selain itu, pemerintah juga meminta para WNI yang ingin melakukan perjalanan ke Yaman untuk menunda rencananya hingga suasana kondusif.

Suasana di Yaman semakin panas ketika kelompok pemberontak Houthi berhasil merebut sebagian besar Kota Aden, tempat Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi kabur dari tahanan rumah. Melihat Houthi yang mulai mendekat ke wilayahnya, Arab Saudi akhirnya menerjunkan pasukan militernya untuk berjaga di perbatasan Yaman.

Tak berselang lama, Arab Saudi mengumumkan bahwa mereka akan melancarkan serangan udara bersama sembilan negara lainnya untuk menggempur Houthi dan mendukung pemerintah Yaman.

Gempuran ini menuai protes dari Iran yang menganggap keputusan ini bisa menyulut perang di Timur Tengah. (stu/stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER