Jerman Terbitkan Buku Blogger Arab yang Dipenjara

Reuters | CNN Indonesia
Minggu, 29 Mar 2015 03:10 WIB
Penerbit Jerman menerbitkan kata pendahuluan dari blogger Arab Saudi yang dipenjara yang mengatakan adalah satu keajaiban dia bisa melalui hukuman cambuk.
Raif Badawi dijatuhi hukuman penjara 10 tahun, denda ratusan ribu dolar dan hukuman cambuk karena mengemukakan pendapat di internet. (Dok. Raif Badawi/Facebook)
berlin, CNN Indonesia -- Blogger Arab Saudi yang dipenjara Raif Badawi menggambarkan bagaimana dia “dengan ajaib berhasil menjalani hukuman cambuk 50 kali” yang merupakan salah satu hukuman yang dijatuhkan padanya.

Majalah Mingguan Jerman Der Spiegel melaporkan pernyataan terbuka pertamanya itu pada Sabtu (28/3).

“Semua kekejaman yang saya derita terjadi hanya karena saya mengemukakan pendapat saya,” ujar Badawi dalam surat yang menurut majalah ini merupakan surat pertamanya sejak dipenjara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Badawi ditahan pada 2012 karena pelanggaran-pelanggaran seperti menghina Islam, kejahatan siber dan melawan ayahnya sendiri yang merupakan satu kejahatan di Arab Saudi.

Tahun lalu dia dijatuhi hukuman penjara 10 tahun, denda sebesar US$266 ribu dan hukuman cambuk 1.000 kali.

Der Spiegel melaporkan dalam pernyataan pertamanya itu, Badawi mengingat bagaimana dia dicambuk sebanyak 50 kali pada Januari lalu sementara warga yang menonton berteriak dan mengucapkan “Allahu akbar”.

“Kondisinya sangat buruk,” ujar Ensaf Haidar, isterinya, seperti dikutip majalah itu, dan dia menambahkan bahwa sang suami menderita tekanan darah tinggi dan sangat tertekan secara mental.

Pernyataan Badawi ini merupakan pembuka buku berjudul “1.000 Lashes: Why I Say What I Think” yang akan diterbitkan di Jerman pada 1 April.

Der Spiegel mengatakan pemerintah Jerman telah memperingatkan agar buku ini tidak diterbitkan karena akan membahayakan jiwa blogger itu, meski Berlin dan penerbit buku ini membantah dugaan tersebut.

Seorang diplomat Jerman mengatakan kepada Reuters bahwa Badawi bebas menerbitkan apapun di Jerman, tetapi menambahkan: “Kementerian tidak bisa memperkirakan konsekuensi penerbitan buku itu terhadap dirinya.”

Siv Bulblitz, penerbit dari Ullstein Buchverlage mengatakan dalam pernyataan tertulis bahwa perusahaannya memiliki “kontak rahasia” dengan pemerintah Jerman terkait proyek buku Badawi ini.

“Kami tidak merasa hubungan itu merupakan upaya kementerian luar negeri mencegah penerbitan buku itu atau merumitkannya,” ujar Bublitz.

Dalam pernyataan lain yang dikeluarkan pada Sabtu, penerbit buku ini mengatakan Badawi mendikte pernyataannya kepada isterinya lewat sambungan telpon dan oleh karena itu bagian pendahuluan tersebut tidak bisa disebut sebagai satu surat.

Menteri perekonomian Jerman dan wakil kanselir Sigmar Gabriel mengatakan dalam kunjungan ke Riyadh bulan ini bahwa dia membicarakan masalah hak-hak asasi manusia di Arab Saudi dan meminga pengampunan bagi Badawi. (yns)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER