Aden, CNN Indonesia -- Angkatan Laut Arab Saudi mengevakuasi puluhan diplomat dari Yaman dan PBB menarik pegawai internasional, sementara serangan udara pimpinan Arab Saudi ke pasukan Houthi memasuki hari ketiga.
Televisi Arab Saudi melaporkan bahwa pada Sabtu (28/3) puluhan diplomat dievakuasi dari Aden menuju pelabuhan Jeddah di Laut Merah dalam upaya meninggalkan kota yang hingga Kamis (26/3) menjadi tempat berlindung Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi.
Hadi kemudian melarikan diri ke Mesir untuk mendapat dukungan dari negara-negara Arab atas kekuasaannya yang semakin menipis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Yaman, al-Khadher Laswar, mengatakan lebih dari 62 orang tewas dan 452 lainnya luka-luka di kota Aden sejak Rabu, dan ledakan di depo amunisi terbesar kota itu pada Sabtu menyebabkan sembilan orang luka parah.
Sementara itu, lebih dari 100 staf PBB dievakuasi dari kota Sanaa yang sejak September dikuasai oleh Houthi.
Pegawai bandara mengatakan puluhan orang asing yang bekerja di perusahaan minyak dan LSM internasional juga meninggalkan Yaman menuju Ethiopia dan Djibouti.
Warga Yaman melaporkan bentrokan besar antara pejuang Houthi dan kelompok suku Sunni di sebelah selatan Yaman, sementara serangan udara Arab Saudi berupaya menghentikan serangan baru ke kota Aden oleh kelompok Muslim Syiah ini.
Intervensi Riyadh yang merupakan langkah mengejutkan dari kerajaan konservatif yang lebih dikenal sering menunjukkan kekuasaan di pasar minyak daripada kedigdayaan militernya ini, kemungkinan akan berlangsung selama satu bulan meski bisa diperpanjang hingga lima atau enam bulan.
Sementara itu, para pejuang Houthi yang berusaha menyingkirkan pemerintahan Hadi yang didukung oleh Barat dan Arab Saudi terus memperluas wilayah kekuasaannya sejak serangan udara koalisi pimpinan Arab Saudi dimulai pada Kamis.
Pada Jumat, Houthi dan unit-unit militer mencapai kemenangan pertama di wilayah Laut Arab Yaman dengan merebut kota Shaqra, sekitar 100 km dari Aden, sehingga mereka bisa membuka markas baru sebelum menyerbu kota terbesar di wilayah selatan ini.
“Boneka Iran”Warga setempat mengatakan iring-iringan kendaraan lapis baja, tank dan truk militer yang bergerak di sepanjang jalan pinggir pantai dari Shakra menuju Aden diserang oleh pesawat tempur pada Sabtu dini hari, dan sejumlah kendaraan terkena serangan itu.
Belum ada pernyataan dari Houthi atas hal ini, dan tidak ada laporan mengenai rincian korban dalam serangan ini.
Warga setempat mengatakan konvoy itu berhenti, tetapi Houthi mengirim bala bantuan ke Shaqra dan pergerakan kendaraan di jalan al-Mukalla-Aden akan segera kembali dilakukan.
Sementara itu dalam pertemuan puncak Arab di Mesir, Hadi mendesak militer Yaman untuk melindungi badan-badan pemerintah dan mentaati perintah “kepemimpinan sah” Yaman.
Dia menggarisbawahi dimensi regional konflik itu dengan menyebut Houthi sebagai “boneka Iran”.
Intervensi Riyadh ini merupakan ajang terbaru dalam perebutan kekuasaan dan pengaruh dengan Iran di Timur Tengah.
Peperangan Iran yang mempergunakan pihak lain juga terjadi di Suriah dimana Tehran mendukung pemerintah Bashar al-Assad dalam melawan para pemberontak yang sebagian besar merupakan Sunni Muslim. Tehran juga mendukung Irak dimana milisi Syiah memainkan peran penting.
Raja Arab Saudi Salman mengatakan dalam pertemuan puncak Arab itu bahwa operasi ini hanya akan dilakukan hingga Yaman kembali damai dan aman, sementara emir Kuwait Sheikh Sabah al-Ahmad al-Sabah mengatakan kekuasaan Houthi yang semakin besar “merupakan ancaman bagi keamanan kita”.
Alaeddin Boroujerdi, ketua komite keamanan nasional dan kebijakan luar negeri parlemen Iran, memanasi konfrontasi itu dengan mengatakan “Arab Saudi terlalu kecil untuk bisa mengancam Iran.”
“Kami sangat mengecam serangan Arab Saudi di Yaman dan aksi mereka akan gagal total,” ujarnya seperti dikutip kantor berita Tasnim.
Satu sumber diplomat Teluk mengatakan aliansi Arab pada awalnya hanya akan berjalan satu bulan, tetapi bisa diperpanjang hingga enam bulan.
Dia mengatakan Iran tampaknya akan membalas aksi ini secara tidak langsung dengan mendesak pegiat Syiah pro Iran untuk melakukan serangan di Bahrain, Lebanon dan Arab Saudi timur.
Rudal SkudPejabat ini mengatakan kekhawatiran Teluk Arab ini semakin tinggi pada Januari ketika gambar satelit memperlihatkan kelompok Houthi memindahkan rudal Scud yang terletak di dekat perbatasan Arab Saudi, dan mengarahkannya ke wilayah negara itu.
Dia mengatakan militer Yaman memiliki 300 rudal Scud dan sebagian besar diyakini telah berada di tangan Houthi dan unit-unit militer yang setia pada mantan presiden Ali Abdullah Saleh, dan aksi serangan udara Arab Saudi sejauh ini berhasil menghancurkan 21 rudal itu.
Yaman adalah negara termiskin di semenanjung Arab dan mengalami kesulitan menciptakan kembali stabilitas sejak aksi protes masal pada 2011 yang berakhir dengan penyingkiran Saleh setelah 33 tahun berkuasa.
 Serangan udara pimpinan Arab Saudi tidak membuat para pejuang Houthi mengendorkan upaya merebut kota Aden. (Reuters/Khaled Abdullah) |
Hadi memimpin dialog nasional mengenai undang-undang dasar baru yang didukung oleh PBB dan Teluk ketika Houthi mengambil alih kekuasaan di ibukota, dan menyingkirkannya.
Seorang pejabat Teluk mengatakan tujuan intervensi pimpinan Arab adalah mengembalikan kembali proses itu dan memberi Houthi peran dalam pemerintahan baru.
Pasukan negara Arab pimpinan Arab Saudi melancarkan serangan pada Kamis ketika pasukan Houthi hampir merebut Aden. Serangan ini berhasil membantu milisi setempat yang berjuang mempertahankan kota itu tetapi belum berhasil membuat serangan Houthi benar-benar terhenti.
Dalam peperangan selama satu minggu, Houthi berhasil merebut pelabuhan Laut Merah al-Mukha, dekat kota Aden dan wilayah pinggiran kota itu.
(yns)