Iran: Cabut Sanksi atau Tak Ada Kesepakatan Nuklir

Amanda Puspita Sari/Reuters | CNN Indonesia
Kamis, 09 Apr 2015 17:43 WIB
Presiden Iran menegaskan kesepakatan nuklir akan tercapai pada hari yang sama dengan pencabutan sanksi AS, PBB dan Uni Eropa atas negara itu.
Iran dan Amerika Serikat tampaknya memiliki interpretasi yang berbeda terhadap beberapa hal, termasuk soal kapan sanksi terhadap Iran akan benar-benar dicabut. (Reuters/Jewel Samad/Pool)
Jakarta, CNN Indonesia -- Iran akan menandatangani perjanjian nuklir pada hari yang sama dengan pencabutan semua sanksi atas aktivitas pengayaan atom negara tersebut.

"Kami tidak akan menandatangani kesepakatan apapun kecuali semua sanksi dicabut pada hari yang sama. Kami ingin kesepakatan yang menguntungkan bagi semua pihak yang terlibat dalam pembicaraan nuklir," kata Presiden Iran, Hassan Rouhani, dalam pidato pembukaan Hari Nasional Teknologi Nuklir Iran, pada Kamis (9/4).

Iran dan negara P5+1 yang terdiri dari Amerika Serikat, Tiongkok, Perancis, Rusia, Inggris dan Jerman sebenarnya sudah mencapai kesepakatan sementara yang berisi kerangka kerja di Kota Lausanne, Swiss pada pekan lalu. Namun, kesepakatan final akan diumumkan pada 30 Juni mendatang. (Baca juga: Pembicaraan Nuklir Iran Akhirnya Capai Kesepakatan)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karena kesepakatan sementara tercapai, Iran dan Amerika Serikat tampaknya memiliki interpretasi yang berbeda terhadap beberapa hal, termasuk soal kapan sanksi terhadap Iran akan benar-benar dicabut. (Baca juga: Diskusi Nuklir Iran Molor Akibat Khamenei?)

"Tujuan kita dalam pembicaraan (dengan negara P5+1) adalah untuk melindungi hak-hak nuklir bangsa kita. Kita ingin nuklir memberikan bagi keuntungan semua orang," kata Rouhani dalam pidato yang disiarkan di stasiun televisi nasional tersebut.

"Bangsa Iran telah dan akan menjadi pemenang dalam negosiasi," kata Rouhani.

Iran bersikeras sanksi ekonomi dari Uni Eropa dan AS, beserta semua sanksi yang terkait dengan resolusi nuklir PBB, dicabut terlebih dahulu agar perjanjian final nuklir dapat disepakati.

"Keuntungan utama kami dalam pembicaraan nuklir adalah fakta bahwa Presiden AS Barack Obama mengakui bahwa Iran tidak akan menyerah pada intimidasi, sanksi dan ancaman," kata Rouhani.

"Ini adalah kemenangan bagi Iran bahwa kekuatan militer pertama di dunia telah mengakui Iran tidak akan tunduk pada tekanan," ujar Rouhani melanjutkan.

Sementara AS menyatakan pada Senin (6/4) lalu bahwa sanksi terhadap Iran haruslah dicabut secara secara bertahap di bawah perjanjian nuklir yang komprehensif.

Sanksi ekonomi dari AS dan uni Eropa atas Iran telah menyebabkan terhentinya ekspor minyak sebesar 1,5 juta barel per hari (bph) sejak awal 2012. Akibatnya, ekspor minyak ke Iran turun sebesar 60 persen, atau menjadi sekitar 1 juta barel per hari.

Iran, bersama dengan negara P5+1 akan terus melanjutkan perbincangan nuklir hingga tenggat waktu kesepakatan pada 30 Juni 2015. Negara P5+1 khawatir pengayaan nuklir Iran akan berujung pada pembuataan senjata atom. Sementara Iran mengklaim program nuklirnya hanya dilakukan untuk tujuan damai. (ama/stu)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER