Jakarta, CNN Indonesia -- Polisi patroli Amerika Serikat, Michael Slager, yang menembak mati satu warga kulit hitam, Walter Scott, pada Sabtu (4/4) lalu tidak akan diganjar hukuman mati. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Hakim Daerah Charleston, Scarlett Wilson, pada Senin (13/4).
Menurut Wilson, setelah melakukan penyelidikan, tak ditemukan alasan untuk memberlakukan hukuman mati dalam kasus penembakan ini.
"Berdasarkan fakta yang terungkap sejauh ini, tidak terlihat adanya kemungkinan ketentuan hukuman mati diberlakukan karena tidak ada keadaan yang memberatkan hingga saat ini," ujar Wilson seperti dikutip Reuters.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Merujuk pada hukum di South Carolina, faktor pembunuhan yang dapat mengakibatkan pelakunya dijerat hukuman mati adalah penculikan, pencurian, penyelundupan narkoba, atau penyiksaan secara fisik dan menggunakan racun.
Namun, kasus Scott ini telah menyita perhatian publik setelah sebuah video rekaman dari telepon genggam yang menunjukkan kebrutalan penembakan tersebut beredar di dunia maya. Dalam rekaman audio visual itu terlihat Slagger menembaki punggung Scott sebanyak delapan kali saat ia berlari.
Rekaman lain dari kamera yang terpasang di dashboard mobil patroli polisi menunjukkan bahwa Slager meenghentikan mobil Scott karena lampu rem mati. Slager mendekati mobil Scott dan keduanya terlibat percekcokan kecil. Scott mengaku tidak memiliki asuransi dan sedang dalam proses pembelian kendaraan.
Saat Slager kembali ke mobil patroli, Scott terlihat keluar dari kendaraannya. Slager memintanya kembali masuk ke mobil. Namun, Scott malah berlari keluar dari mobil dan terus melarikan diri hingga kamera tidak bisa lagi bisa menangkap sosoknya.
Kamera lain dari seorang warga menangkap adegan setelah itu. Kedua pria itu terlihat terlibat percakapan, dan Scott kembali lari. Slager pun menembak Scott sebanyak delapan kali.
Slager memborgol Scott di tanah. Polisi itu kemudian berlari ke posisi semula, mengambil sesuatu, dan meletakkannya di samping tubuh Scott.
Slager memang memiliki rekam jejak buruk. Sebelumnya, Slager pernah digugat karena menggunakan kekerasan berlebihan saat menghentikan seorang warga, Julius Wilson, yang mengendarai mobil dengan lampu belakang rusak.
Menurut laporan Wilson, Slager dan dua polisi lainnya mengeluarkannya dari mobil, menelungkupkannya di trotoar dan menembak punggungnya dengan pistol setrum. Juru Bicara Kepolisian North Charlestoon bungkam ketika dimintai keterangan mengenai kasus tersebut.
Sementara itu, seorang warga South Carolina lain, Mario Givens, berencana kembali melayangkan surat gugatan kepada Slager setelah pengaduan penganiayaan yang ia ajukan dua tahun lalu ditolak oleh kepolisian.
(stu)