Jakarta, CNN Indonesia -- Pengumuman resmi Hillary Clinton sebagai calon presiden pada Minggu (12/4) sepertinya menandakan dimulainya pertarungan antara kubu Demokrat dan Republik menuju pemilihan presiden Amerika Serikat 2016.
Terbukti, sejumlah politisi Partai Republik yang merupakan rival Clinton dalam perebutan kursi presiden AS, memberikan reaksi keras soal pencalonan mantan menteri luar negeri AS periode
2009-2013 tersebut, melalui pernyataan, wawancara, dan cuitan di media sosial.
Kritik yang paling jelas datang dari Komite Nasional Partai Republik, yang meluncurkan kampanye politik Right to Raise sembari memajang foto Clinton dalam situs resmi, GOP.com, bertepatan dengan pengumuman pencalonan diri Clinton, Minggu (12/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto Clinton tersebut dihiasi dengan tanda 'Stop' besar bertuliskan "Hentikan Hillary". (
Baca juga: Menuju Kursi Panas di Gedung Putih)
Bahkan, tercatat delapan menit setelah Clinton merilis pencalonannya, Ketua Komite Nasional Partai Republik, Reince Priebus merilis siaran pers bernada pedas.
"Selama puluhan tahun sebagai
insider Washington, Clinton meninggalkan jejak kerahasiaan, skandal, dan kebijakan yang gagal dan tidak bisa dihapus dari ingatan para pemilih," kata Priebus.
"Keluarga Clinton percaya bahwa mereka bisa bermain dengan seperangkat peraturan yang berbeda. Mereka pikir mereka kebal atas transparansi, akuntabilitas, dan etika," kata Priebus melanjutkan.
Tak hanya itu, Gubernur Wisconsin, Scott Walker, juga melontarkan kritiknya soal pencalon Hillary melalui cuitan di akun Twitter miliknya, @ScottWalker.
"Ketika menjabat sebagai Menteri Luar Negeri, @HillaryClinton merupakan arsitek kebijakan luar negeri kita yang gagal dan kini dieksekusi oleh Presiden Obama," cuit Scott Walker, yang diduga kuat tengah berupaya pula menggali dukungan untuk maju dalam pemilu presiden.
Organisasi politik terkait dengan Walker, Our American Revival bahkan telah meluncurkan petisi demi menggalang dukungan melawan "catatan liberal Hillary Clinton yang berbahaya."
Tak hanya Walker, kritik pedas di Twitter juga dilontarkan oleh Jeb Bush, adik mantan presiden George W. Bush yang diperkirakan juga akan mencoba mencalonkan diri sebagai presiden.
"Kita harus melakukan yang lebih baik dari Hillary," cuit mantan Gubernur Florida ini, sembari mencantumkan link ke laman situs kampanye "Hentikan Hillary".
Bahkan, beberapa jam sebelum pengumuman pencalonan diri Clinton, Bush merilis sebuah video, yang menyatakan "Kebijakan luar negeri Obama-Clinton telah merusak hubungan dengan sekutu kami dan mendukung musuh".
Sementara, Senator Kentucky Rand Paul, yang mengumumkan pencalonan dirinya pada pekan lalu, mengunggah video kampanye anti-Clinton pertama pada Minggu (12/4), tak lama setelah wawancaranya dalam sejumlah acara
talk show yang mengkritik kebijakan luar negeri Clinton.
Dalam video tersebut, seorang wanita terdengar menyatakan "Hillary Clinton merupakan tokoh terburuk dalam Washington, dan terkenal akan arogansi kekuasaan, korupsi yang ditutup-tutupi, penuh dengan konflik kepentingan, kepemimpinan yang gagal, dengan konsekuensi yang tragis".
Paul juga mulai menjual sejumlah
merchandise barang dengan logo bertuliskan "Liberty not Hillary".
Kritik pedas juga datang dari Senator Texas, Ted Cruz, yang santer dikabarkan menjadi kandidat kuat dari Partai Republik. Sebuah sebuah rekaman video, Paul menyatakan bahwa memilih Clinton sama halnya dengan memilih kembali Presiden Barack pada masa jabatan ketiga.
"Dia dirancang untuk melaksanakan kebijakan 'memimpin dari belakang'. Pada masa jabatannya, kita menyaksikan sendiri sejumlah konflik seperti kebangkitan Rusia, Iran, dan ISIS," kata Cruz memberikan kritikan keras terhadap kebijakan luar negeri Clinton.
"Kita tahu bahwa pemerintah Hillary Clinton tak akan beda jauh dari pemerintahan Obama, dengan Obamacare, amnesti, dan penyerangan terhadap hak konstitusional kita akan terus terjadi," kata Cruz melanjutkan.
Sementara Senator Florida, Marco Rubio, diperkirakan akan mengumumkan nominasi Partai Republik pada pekan ini dengan hanya mencuit singkat, "Saya siap untuk hari Senin".
Rivalnya sesama politisi Republik, Gubernur New Jersey, Chris Christie, secara mengejutkan tidak memberikan reaksi apapun soal hal ini.
(ama/ama)