RI dan Solomon Bahas Kerja Sama Agrikultur dan Pendidikan

Amanda Puspita Sari | CNN Indonesia
Minggu, 19 Apr 2015 16:31 WIB
Menlu RI Retno Marsudi memaparkan pembahasan kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari kunjungannya ke ibu kota Solomon, Honiara, pada Februari lalu.
Menlu RI Retno Marsudi memaparkan pembahasan kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari kunjungannya ke ibu kota Solomon, Honiara, pada Februari lalu. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Di sela-sela pertemuan pejabat tinggi dalam peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika di Jakarta, Ahad (19/4), Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi membahas sejumlah kemungkinan kerja sama dengan Menlu Kepulauan Solomon, Peter Shanel Agovaka. Salah satunya, terkait kerja sama di bidang agrikultur dan pendidikan.

Retno memaparkan pembahasan kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari kunjungannya ke ibu kota Solomon, Honiara, pada Februari lalu.

"Hubungan bilateral Indonesia-Kepulauan Solomon sangat baik. Mulai dari people-to-people contact, dan hingga hubungan ekonomi. Kami berbicara investasi dan kerja sama teknis," kata Retno, Ahad (19/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara, Menlu Solomon, Peter Shanel Agovaka mengungkapkan pembahasan keduanya akan berfokus pada bidang agrikultur dan pendidikan.

"Beberapa kerja sama yang kami miliki antara lain dalam bidang agrikultur, dan pendidikan. Kami punya mahasiswa yang belajar di sini. Kami ingin memperkuat itu," kata Agovaka.

Ini merupakan kali pertama Agovaka mengunjungi Indonesia. Menurutnya, Indonesia merupakan negara yang indah.

"Saya senang bisa berada di sini. Terima kasih pemerintah Indonesia telah menjaga kedutaan kami dengan baik. Kami ingin lebih bekerja sama lebih untuk meningkatkan hubungan," kata Agovaka melanjutkan.

Sebelumnya Februari lalu, dalam kunjungan Retno ke Honiara, dua negara menyepakati peningkatan hubungan bilateral kedua negara yang memiliki latar belakang dan warisan budaya Melanesia ini.

Kedua menlu saat itu menyadari adanya potensi besar yang belum dimanfaatkan kedua negara, khususnya di bidang perdagangan. Tercatat pada 2009-2013, perdagangan kedua negara rata-rata hanya tumbuh sekitar 6,3 persen per tahun.

Dalam konteks ini, Kedua Menlu sepakat untuk mengintensifkan segala upaya guna mendukung sektor swasta untuk mengambil peluang yang tersedia di masing-masing negara tersebut.

Di bidang people-to-people contact, Februari lalu disepakati peningkatan kapasitas dan bantuan teknis yang telah diselenggarakan. Selama tahun 2014, tercatat 22 program peningkatan kapasitas telah dilaksanakan di berbagai bidang seperti di bidang pendidikan, perikanan, pertanian dan UKM.

Retno mengungkapkan bahwa hingga tanggal 22 April mendatang, Kemenlu RI akan menyepakati 16 kerja sama bilateral dengan berbagai negara di sela-sela pelaksanaan KAA. Namun, tidak ada pertemuan bilateral dengan salah satu mitra dagang terbesar Indonesia, yaitu Tiongkok dan Jepang.

Meskipun demikian, Retno memaparkan dalam waktu dekat akan terjadi pertemuan antara Wamenlu Jepang dan RI. Retno juga menyatakan bahwa Perdana Menteri Shinzo Abe akan bertemu dengan Presiden Jokowi dalam waktu dekat. (den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER