Kerja Sama Asia-Afrika Persempit Celah Perbedaan

Amanda Puspita Sari | CNN Indonesia
Minggu, 19 Apr 2015 11:55 WIB
Menurut Menlu RI Retno Marsudi posisi Indonesia saat ini sangat penting sebagai jembatan kepentingan antara negara-negara di kawasan Selatan.
Menurut Menlu RI Retno Marsudi posisi Indonesia saat ini sangat penting sebagai jembatan kepentingan antara negara-negara di kawasan Selatan. (CNN Indonesia/Amanda Puspita Sari)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengatakan bahwa kerja sama Asia Afrika yang terus digodok, salah satunya melalui Konferensi Asia-Afrika, bertujuan untuk mempersempit celah perbedaan.

"Kerja sama negara-negara Selatan menjadi alat untuk tumbuh berkembang bersama. Kami ingin mempersempit perbedaan terkait pembangunan antar negara di Selatan," ujar Retno saat membuka pameran kerja sama negara Selatan-Selatan dan Triangular (SCC) di Jakarta Convention Center, Minggu (19/4).

Konferensi Asia Afrika digelar mulai pekan ini di Jakarta dan Bandung. Seperti KAA sebelumnya yang digagas tahun 1955, ajang kali ini juga untuk mempromosikan kerja sama perekonomian, disamping mendorong perdamaian dunia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menlu Retno memaparkan bahwa kerja sama Negara Selatan-Selatan merupakan bentuk manifestasi solidaritas di wilayah Selatan, yang merupakan negara-negara berkembang, baik di Asia, Afrika dan Amerika Latin.

"Yang paling penting dalam kerja sama ini adalah membangun perdamaian dan kemakmuran," ujar Retno.

Retno memaparkan saat ini posisi Indonesia sangat penting sebagai jembatan kepentingan antara negara-negara di kawasan Selatan. Pameran ini didukung oleh Badan Pembangunan PBB (UNDP).

Ratusan pelatihan

Komitmen Indonesia dalam SCC telah dilaksanakan sejak tahun 1999. Hingga Maret 2015, telah  digelar 400 pelatihan yang diikuti oleh 404 partisipan dari 99 negara di Asia, Afrika, Amerika Latin, dan 32 lembaga internasional yang menjadi rekan pembangunan dalam kerja sama ini.

Program kerja sama di antaranya meliputi sektor pendidikan, pertanian, perikanan, demokrasi dan pembangunan negara, serta manajemen bencana.

Turut hadir dalam acara tersebut, Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional, Andrinof Chaniago. Menurutnya, kerjasama SCC memberikan manfaat bagi seluruh pihak yang terkait.

Andrinof juga menyatakan bahwa Rencana Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJMN) Bapennas periode tahun 2015-2019 akan memastikan rencana dan alokasi program untuk memperkuat kerja sama pembangunan dengan negara di selatan.

Dalam hal kerja sama menciptakan perdamaian, Andrinof memaparkan sejumlah program seperti program Artificial Disemination dengan Kementerian Kehutanan, program manajemen bencana tsunami dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan.

"Kami juga adakan banyak program kerja sama dengan kemenperin, PU, Kemenkes," kata Andrinof menjelaskan.

"Kami berharap dapat meningkatkan komunikasi dan pengetahuan antara Indonesia dengan negara Asia Afrika untuk meningkatkan kesejahteraan," kata Andrinof.

Selain menlu Retno dan Kepala Bapennas Andrinof, pembukaan pameran kerja sama SCC dihadiri oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo, dan Menteri Pariwisata Arief Yahya.

Menurut Wamenkeu, Mardiasmo, Kemenkeu memiliki dua peran, yaitu kerja sama disentralisasi fiskal, dan pasar modal dengan beberapa negara seperti Vietnam dan Brunei.

Pameran kerja sama negara Selatan-Selatan dan Triangular (SCC) akan digelar dari 19-23 April 2015, selama peringatan KAA ke-60. (den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER