Aden, CNN Indonesia -- Menteri Luar Negeri Iran mengimbau pemberian bantuan kemanusiaan darurat ke Yaman dan pelaksanaan perundingan politik untuk membantu memecahkan konflik di negara itu.
“Perkembangan positif di Yaman harus diikuti dengan bantuan kemanusiaan darurat, dialog antar faksi-faksi Yaman dan pemerintah yang mencakup semua kelompok. Siap membantu,” tulis Zarif di akun Twitternya.
Pernyataan ini dikeluarkan sehari setelah Arab Saudi mengumumkan penghentian aksi serangan udara terhadap para pemberontak Houthi yang kini menguasai sebagian besar wilayah Yaman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arab Saudi juga menyatakan akan mendukung solusi politik untuk mengembalikan perdamaian di negara tetangganya.
Iran, yang mendukung Houthi, berulang kali menyatakan akan mendukung solusi politik untuk menciptakan perdamaian di Yaman.
Amerika Serikat dan Arab Saudi menuduh Iran yang mayoritas penduduknya adalah umat Syiah mendukung gerakan Houthi di Yaman. Iran membantah tuduhan ini.
Sementara itu dalam Pertemuan Puncak Asia Afrika di Jakarta, Presiden Iran Hassan Rouhani menyerukan agar negara-negara Arab berhenti campur tangan dalam konflik di Yaman.
Pemerintah Arab Saudi mengatakan telah memulai satu tahapan baru yang disebut sebagai “Operasi Mengembalikan Harapan” yang akan mengkombinasikan langkah politik, diplomatik dan militer. Namun ditegaskan bahwa perhatian utama operasi ini adalah “proses politik yang akan menciptakan stabilitas dan keamanan Yaman di masa depan”.
Juru bicara Arab Saudi Brigadir Jenderal Ahmed Asseri mengatakan aliansi pimpinannya masih mungkin menyerang sasaran Houthi.
“Koalisi akan terus berusaha mencegah milisi Houthi bergerak atau melakukan operasi di dalam wilayah Yaman,” ujarnya di Riyadh pada Selasa (21/4).
 AS mengerahkan kapal induk dan kapal penjelajah ke Laut Arab untuk memastikan keamanan jalur lalu lintas perkapalan. (Reuters/U.S. Navy/Mass Communication Specialist 3rd Class Anthony N. Hilkowski) |
PBB mengatakan sekitar 150 ribu orang terpaksa mengungsi akibat serangan udara dan pertempuran darat yang terjadi selama tiga minggu terakhir. Badan ini juga mencatat 750 orang tewas dalam konflik ini.
Sementara itu, Amerika Serikat telah mengirim “pesan langsung” kepada Iran yang berisi peringatan agar tidak mengirim senjata ke Yaman karena bisa digunakan untuk mengancam keamanan lalu lintas perkapakan di wilayah.
Departemen Pertahanan AS mengatakan kehadiran satu konvoy besar kapal kargo Iran di Laut Arab menjadi satu alasan pemerintah AS mengerahkan kapal perang tambahan di perairan tidak jauh dari Yaman itu.
Juru Bicara Pentagon Kolonel Steve Warren membantah laporan media bahwa kapal induk USS Theodore Roosevelt dan kapal penjelajah USS Normandy dikerahkan ke wilayah untuk menghentikan kapal-kapal Iran yang membawa senjata untuk diberikan kepada milisi Houthi.
(yns)