Sudan Tolak Visa Diplomat AS, Inggris dan Perancis

Ike Agestu/Reuters | CNN Indonesia
Rabu, 22 Apr 2015 16:49 WIB
Sudan menolak mengeluarkan visa untuk diplomat senior Amerika Serikat, Inggris dan Perancis yang ingin ke Sudan dalam misi pencarian fakta di Darfur.
Sudan menolak mengeluarkan visa untuk diplomat senior Amerika Serikat, Inggris dan Perancis yang ingin ke Sudan dalam misi pencarian fakta di Darfur. (PublicDomainPictures/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sudan menolak mengeluarkan visa untuk diplomat senior Amerika Serikat, Inggris dan Perancis yang ingin mengunjungi Sudan dalam misi pencarian fakta di wilayah Darfur yang dilanda konflik.

Sumber Reuters di PBB mengatakan mereka adalah para wakil duta besar untuk PBB.

Tindakan ini dianggap sebagai pendekatan Sudan yang makin konfrontatif dan ingin menyudahi misi PBB dan Uni Afrika di Darfur (UNAMID).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sumber tersebut mengatakan para diplomat ingin mengunjungi Darfur pada Januari, dan bahwa Wakil Duta Besar Inggris untuk PBB, Peter Wilson, seharusnya memimpin perjalanan. Saat itu UNAMID sedang disorot karena kinerja yang buruk. UNAMID juga dituduh menyembunyikan informasi tentang kekerasan terhadap warga sipil dan pasukan penjaga perdamaian di Darfur.

Sudan telah menghalangi penyelidikan PBB terkait perkosaan massal yang diisukan terjadi di Darfur dan telah mengusir beberapa pejabat senior PBB.

Dua diplomat senior lain yang ditolak visanya adalah David Pressman dari AS dan Alexis Lamek dari Perancis.

"Tidak mengizinkan duta besar dari Amerika Serikat, Inggris dan Prancis untuk pergi ke Darfur menunjukkan bagaimana tidak kooperatifnya pemerintah Sudan saat ini,” kata seorang sumber diplomat yang berbicara dengan syarat anonim. "Khartoum ingin UNAMID keluar dari Sudan."

Diplomat itu juga mengatakan bahwa para wakil duta besar untuk PBB itu masih berharap perjalanan itu bisa dilakukan.

Seorang diplomat Inggris mengkonfirmasi Wilson telah berencana untuk memimpin perjalanan itu dan mengatakan Inggris berniat meningkatkan kapasitas UNAMID yang kini menjadi tempat bernaung sekitar 19 ribu petugas penjaga perdamaian.

Sudan sebelumnya menuntut penarikan seluruh personel UNAMID pada akhir 2015.

Namun Max Gleischman, juru bicara misi AS untuk PBB, mengatakan UNAMID masih memiliki peran penting dalam melindungi warga sipil di Darfur.

"Kami dengan keras menentang setiap upaya penarikan atau penutupan misi yang terlalu dini,” katanya. "Kami telah melihat arus pengungsi di Darfur terbesar pada tahun lalu dalam sejarah konflik selama satu dekade."

Dia menambahkan bahwa Khartoum terus menghalangi pekerjaan UNAMID setiap harinya.

Di sebagian besar wilayah Darfur yang bagai tak bertuan, pemberontak non-Arab mengangkat senjata pada 2003 melawan pemerintah Arab yang dipimpin Khartoum. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER