Bandung, CNN Indonesia -- Para delegasi peserta napak tilas Konferensi Asia Afrika esok, Jumat (24/4), akan mengulang sejarah. Tak hanya prosesi jalan menuju Gedung Merdeka, tapi juga pengisian buku tamu di Hotel Savoy Homann.
"Waktu sampai di sini, para pemimpin negara akan mengisi buku tamu yang dipakai waktu KAA 1955. Ada tanda tangan Soekarno dan Nehru," ujar salah satu staf Hubungan Masyarakat Hotel Savoy Homann, Ira Riska, kepada
CNN Indonesia, Kamis (23/4).
Buku tamu ini dianggap sangat spesial, sampai-sampai diberi nama Golden Book. Buku tamu ini hanya dikeluarkan pada satu kesempatan khusus, yaitu setiap peringatan satu dekade Konferensi Asia Afrika. "Terakhir itu yang tanda tangan pada 2005, Pak SBY," kata Riska.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Begitu berharganya Golden Book, cara penyimpanannya pun tidak biasa.
"Biasanya buku itu disimpan di dalam boks kaca yang dipajang dengan pengamanan," tutur Riska.
Meskipun sudah diperlakukan istimewa agar tak lekang waktu, beberapa perubahan tetap terjadi pada Golden Book. "Sudah sedikit menguning, tapi kita jaga terus karena ini peninggalan sejarah," kata Riska.
Pihak Savoy Homann memang sangat menjaga semua peninggalan sejarah KAA. Gedung hotel pun tak dapat diubah seenaknya.
"Bentuk bangunan dari dulu sama. Kalau mau diubah harus urus perizinan yang sulit. Mungkin hanya pengecatan ulang saja. Struktur bangunan semuanya sama," papar Riska.
Tak hanya bangunan, kamar-kamar yang dahulu ditempati oleh para pemimpin negara peserta KAA pada 1955 juga tidak pernah dipugar. Bahkan, tak sembarang orang yang boleh memasuki kawasan kamar bersejarah tersebut.
"Orang-orang Savoy Homann saja tidak semuanya boleh masuk. Semua di sini adalah peninggalan sejarah yang harus dijaga," kata Riska.
(stu)