PBB: Israel Serang Tujuh Sekolah di Gaza Tahun Lalu

Denny Armandhanu/Reuters | CNN Indonesia
Selasa, 28 Apr 2015 01:54 WIB
Lebih dari 2.100 warga Palestina di Gaza, kebanyakan sipil, terbunuh dalam serangan selama 50 hari Juli hingga Agustus tahun lalu.
Lebih dari 2.100 warga Palestina di Gaza, kebanyakan sipil, terbunuh dalam serangan selama 50 hari Juli hingga Agustus tahun lalu. (Reuters/Ibraheem Abu Mustafa/Files)
New York, CNN Indonesia -- Israel menyerang tujuh sekolah PBB pada perang di Gaza Agustus 2014 lalu, seperti disampaikan dalam hasil penyelidikan terbaru PBB. Dalam serangan tersebut, 44 warga Palestina yang menggunakan sekolah itu sebagai tempat berlindung tewas.

"Dengan sangat menyesal saya sampaikan fakta bahwa sedikitnya 44 warga Palestina terbunuh akibat serangan Israel dan 227 orang terluka di bangunan PBB yang digunakan sebagai lokasi perlindungan darurat," kata Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki Moon dalam surat pembukanya pada hasil penyelidikan yang dirilis Senin (27/4), dikutip Reuters.

"Selain itu kelompok militan Palestina juga membuat sekolah PBB berisiko karena menggunakannya sebagai tempat menyembunyikan senjata. Tiga sekolah yang ditemukan senjata di dalamnya kosong saat itu dan tidak digunakan sebagai tempat berlindung," ujar Ban.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih dari 2.100 warga Palestina, kebanyakan sipil, terbunuh dalam serangan selama 50 hari Juli hingga Agustus tahun lalu. Sebanyak 67 tentara dan enam warga sipil Israel juga terbunuh dalam serangan balasan oleh Hamas dan kelompok militan lainnya di Gaza.

Baik Israel dan Hamas mengatakan akan bekerja sama penuh dengan penyelidikan PBB yang dimulai Oktober tahun lalu.

Penyelidikan ini diketuai oleh Patrick Cammaert, pensiunan jenderal dari Belanda dan mantan komandan tempur misi perdamaian PBB di Kongo.

Militer Israel sendiri pada September lalu membuka lima penyelidikan kriminal terhadap serangan ke Gaza yang mereka lakukan, termasuk penembakan ke sekolah PBB dan insiden yang menewaskan empat bocah Palestina di pantai.

"Bangunan PBB tidak boleh diganggu gugat dan harus menjadi tempat yang aman, terutama di situasi konflik. Saya akan bekerja dengan semua pihak dan memastikan insiden serupa tidak akan terjadi lagi," ujar Ban. (den)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER