Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan pemerintah Indonesia telah bersiap untuk mengirimkan bantuan ke Nepal. Bantuan tersebut akan mulai dikirimkan pada Rabu (29/4) sore.
"Insya Allah pada hari ini, sekitar sore kami akan memberangkatkan satu pesawat TNI B737-400 milik TNI AU," ujar Retno usai peresmian Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) 2015 di Hotel Bidakara Jakarta.
Pesawat ini akan berangkat dari Bandara Halim Perdanakusuma menuju Kathmandu, Nepal. Menurut Retno, sebanyak 66 personil gabungan dari tim SAR dan tenaga medis juga turut diberangkatkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk tenaga medis terdiri dari tim BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) dan juga dari Polri. Kami juga bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan, termasuk kami juga menbawa dokter-dokter ahli bedah tulang," ujar Retno.
Selain tenaga medis, Retno mengaku Indonesia juga akan mengirimkan sejumlah kantong bantuan yang disesuaikan dengan apa yang diperlukan saat ini. Kantong-kantong bantuan tersebut di antaranya berisikan tenda untuk rumah sakit, tenda untuk pengungsi, alat-alat kesehatan dan obat-obatan, serta keperluan makananan siap saji.
Sampai saat ini, pemerintah Indonesia terus memantau perkembangan di Nepal, termasuk aktivitas bandara di sana. "Sejak pagi tadi kami terus memantau proses clearance untuk pesawat dan duta besar Indonesia juga akan masuk ke Kathmandu dalam waktu yang singkat," ujar Retno.
Jika sudah mendarat, kata Retno, langkah pertama yang akan diambil tim Indonesia nanti adalah langsung membuat
safe house."
Safe house ini untuk membantu pengungsi lainnya dan juga membantu wakil negara kita, serta mengintensifkan upaya pencarian WNI yang hingga sekarang belum dapat kami kontak," ujar Retno.
Berdasarkan data dari Kemlu, jumlah WNI yang tinggal di Nepal ada sebanyak 19 orang, di mana 13 di antaranya telah berhasil dihubungi dan dinyatakan selamat. Sementara untuk enam orang lainnya masih belum diketahui keberadaannya.
(stu/stu)