Tentara Perancis Dituduh Memperkosa Anak-anak di Afrika

Ike Agestu | CNN Indonesia
Jumat, 01 Mei 2015 14:06 WIB
Tentara Perancis dituduh memperkosa dan melakukan pelecehan seksual kepada anak laki-laki berumur 9-13 tahun di Republik Afrika Tengah
Tentara Perancis dituduh memperkosa dan melakukan pelecehan seksual kepada anak laki-laki berumur 9-13 tahun di Republik Afrika Tengah. (Thinkstock/Emin Ozkan)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perancis saat ini sedang menyelidiki tuduhan pelecehan seksual terhadap anak laki-laki oleh anggota militernya di Repubik Afrika Tengah.

Penyelidikan awal sudah dimulai sejak Juli tahun lalu setelah PBB melaporkan dugaan pelecehan seksual tersebut, namun tidak dipublikasikan.

The Guardian menyebut bahwa laporan itu menyatakan tentara Perancis memperkosa dan melecehkan anak laki-laki, berusia antara sembilan dan 13 tahun. Orang tua beberapa dari anak-anak itu telah terbunuh di tengah pertempuran antar faksi di negara mereka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seorang anak berusia sembilan tahun mengatakan ia dan anak laki-laki lain telah disiksa oleh dua tentara Prancis di sebuah kamp untuk pengungsi internal ketika mereka pergi ke sebuah pos pemeriksaan, mencari sesuatu untuk dimakan.

Selain itu, mereka juga mengatakan telah diperkosa atau dilecehkan dengan imbalan makanan atau uang.

Pihak berwenang Perancis mengatakan anggota militernya akan menghadapi hukuman berat jika tuduhan itu terbukti.

Dalam sebuah pernyataan Kementerian Pertahanan Perancis mengatakan tuduhan itu adalah pelanggaran etika militer yang tak dapat ditoleransi.

Sekitar 1.600 tentara Perancis dikerahkan di Republik Afrika Tengah sebagai bagian dari upaya perdamaian internasional.

Kementerian Pertahanan menolak mengatakan bagaimana laporan itu didapat tetapi Guardian melaporkan bahwa seorang pekerja bantuan senior PBB diskors karena mengungkapkan persoalan itu kepada pihak berwenang Perancis setelah menganggap PBB gagal bertindak.

Anders Kompass, pejabat PBB asal Swedia diskors pekan lalu dari pekerjaannya sebagai direktur operasi lapangan yang berbasis di Jenewa.

Pelanggaran dugaan terjadi antara Desember 2013 dan Juni 2014 di sebuah kamp di bandara Bangui, ibu kota Republik Afrika Tengah.

PBB dituduh telah gagal mengambil tindakan terhadap jaringan pedofilia di Bosnia, Kosovo dan Republik Demokratik Kongo. Selain itu, pasukan penjaga perdamaian juga telah dituduh atas pelecehan seksual di Haiti, Liberia dan Burundi. (stu)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER