Partai Konservatif Menang Pemilu Inggris, Suara Buruh Anjlok

Denny Armandhanu/Reuters | CNN Indonesia
Jumat, 08 Mei 2015 09:41 WIB
Hasil hitung cepat menunjukkan Partai Konservatif dapat suara terbanyak di parlemen. Dengan hasil ini, David Cameron akan kembali menjabat perdana menteri.
Hasil hitung cepat menunjukkan Partai Konservatif dapat suara terbanyak di parlemen. Dengan hasil ini, David Cameron akan kembali menjabat perdana menteri. (Reuters/Adrian Dennis)
London, CNN Indonesia -- Partai Konservatif Inggris kembali memenangkan pemilihan umum berdasarkan hasil hitung cepat dengan perolehan kursi terbanyak di parlemen. Sementara itu, Partai Buruh yang sebelumnya diprediksi akan terpaut tipis dengan Konservatif justru anjlok.

Hasil hitung cepat yang dilakukan oleh lembaga NOP/MORI yang disiarkan oleh stasiun televisi BBC, ITV dan Sky menunjukkan Partai Konservatif pimpinan David Cameron mendapatkan 316 kursi, sementara Partai Buruh yang digawangi Ed Milliband dapat 239 kursi.

Partai Nasional Skotlandia, SNP, mendapatkan 58 kursi dan Liberal Demokrat 10 kursi, UKIP dan Partai Hijau masing-masing mendapat dua kursi, dari 650 kursi parlemen Westminster yang diperebutkan. Sejauh ini hasil hitung cepat terbukti akurat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan hasil ini, Cameron akan kembali menjabat perdana menteri Inggris untuk lima tahun ke depan.

Dalam kampanye, Konservatif mencitrakan dirinya sebagai partai pemberi lapangan pekerjaan dan pemulihan ekonomi bagi Inggris, menjanjikan pengurangan pajak penghasilan bagi 30 juta rakyatnya sementara terus mendorong penghematan demi mengatasi defisit anggaran yang mencapai 5 persen dari PDB.

Cameron mengatakan, partainya menyajikan pemerintahan yang kuat dan stabil. "Pilihan selain itu hanya akan berakhir dengan kehancuran," kata Cameron, dikutip Reuters.

Jika perhitungan cepat ini akurat, maka ini adalah perolehan suara terburuk Partai Buruh dalam hampir tiga dekade terakhir dan terancam tersingkir dari Skotlandia, wilayah dengan pendukung Buruh terbanyak.

Padahal beberapa bulan sebelumnya banyak lembaga survei yang memprediksi Konservatif dan Buruh akan bersaing ketat dengan perbedaan suara 1 atau 2 saja.

Dengan kemenangannya, Cameron diprediksi akan membawa Inggris melalui dua referendum dalam beberapa tahun ke depan. Di antaranya adalah referendum keanggotaan Inggris di Uni Eropa dua tahun lagi dan kemungkinan terulangnya kembali referendum kemerdekaan Skotlandia setelah tahun lalu kalah dan tetap bergabung bersama Inggris.

Kendati mendapatkan suara terbanyak, namun Cameron tidak mendapat kursi mayoritas di parlemen, yaitu 326 dari 650 kursi. Partai Konservatif harus melobi partai-partai kecil untuk membentuk koalisi pemerintahan.

Kemungkinan Cameron akan kembali berkoalisi dengan Partai Liberal Demokrat seperti pemerintahan sebelumnya, atau dengan partai Serikat Partai Irlandia Utara, atau bahkan dengan keduanya. Konservatif juga bisa memilih opsi berdiri sendiri di parlemen, namun ini jarang terjadi. (den)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER