Jakarta, CNN Indonesia -- Perdana Menteri Luxembourg, Xavier Bettel (42), menjadi pemimpin negara anggota Uni Eropa pertama yang menikah dengan sesama jenis.
Bettel menikah dengan rekannya, Gauthier Destenay, seorang arsitek asal Belgia. Mereka menjadi pasangan gay pertama yang menikah di Lexembourg, negara mayoritas Katolik yang bergabung dengan Uni Eropa paling akhir, dan mendukung penuh hak bagi pasangan sesama jenis.
Bettel dan Destenay yang telah bersama sejak 2010 mengucapkan janji suci dalam sebuah upacara sederhana yang hanya dihadiri oleh kerabat dan keluarga, jauh dari sorotan publik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini tidak akan menjadi upacara yang mencolok, tetapi upacara simbolis yang sangat kuat. Semua orang begitu hangat dan positif," ujar rekan Bettel dan Destenay, penyiar Perancis Stephane Bern.
Sedikit detail terungkap mengenai pernikahan yang oleh Bettel disimpan rapat-rapat ini. Wartawan foto bahkan dilarang meliput acara sakral ini.
"Ia tidak ingin menempatkan kehidupan pribadinya untuk sorotan publik. Ia juga menolak permintaan dari majalah selebriti untuk meliput acara ini," ujar seorang rekan Bettel.
Usai melangsungkan pernikahan, Bettel dan Destenay disambut oleh teriakan ucapan selamat dari luar Balai Kota. Pasangan yang memakai setelan jas berwarna gelap dan dasi itu kemudian melambaikan tangan kepada warga.
"Luxembourg dapat mengambil contoh," ujar Bettel sembari memeluk Destenay.
Sejauh ini, diketahui bahwa pihak yang melamar adalah Destenay. Ia melamar Bettel seminggu setelah parlemen Luxembourg pada Juli tahun lalu menjadi badan legislatif kesembilan di Uni Eropa yang mencabut larangan pernikahan sesama jenis.
"Saya mengatakan 'Ya'," ujar Bettel kepada Los Angeles Times, dikutip Guardian, Jumat (15/5).
"Saya hanya hidup sekali dan saya tidak ingin menyembunyikan kehidupan saya," imbuh Bettel.
Bettel yang merupakan pemimpin Partai Demokrat, partai tengah-kanan Luxembourg, secara terbuka mengaku gay kepada publik pada 2008. Sejak memerintah 18 bulan lalu, Bettel tidak mempermasalahkan preferensi seksual dirinya dan menegaskan hal itu bersifat pribadi.
"Saya tidak bangun di satu pagi kemudian mengatakan, 'Hei, saya gay.' Ketika saya mendengar orang-orang berkata bahwa kami sakit, itu bukan pilihan," ujar Bettel saat diwawancara di sebuah televisi pada 2013.
Partai pimpinan Bettel memenangkan pemilihan dalam koalisi pemerintah setelah berjanji akan memodernisasi Luxembourg. Beberapa janji partai Bettel adalah mengganti pendidikan agama di sekolah dengan kelas etika umum, dan menurunkan usia hak pilih menjadi 16 tahun.
Pernikahan sesama jenis juga menjadi janji kunci partai pimpinan Bettel. Meski sempat kalah jauh dari Partai Rakyat Kristen, namun perubahan sistem hukum itu menurut survei 2013 didukung oleh 83 persen rakyat Luxembourg.
(ran/agk)