Nebraska, CNN Indonesia -- Seorang wanita di Nebraska, Amerika Serikat, melayangkan gugatan ke pengadilan terhadap kaum homoseksual di seluruh dunia. Menurut dia, homoseksual adalah tindakan nista yang harus dihilangkan dari muka bumi.
Diberitakan NBC News, Selasa (6/5), gugatan itu dilayangkan oleh Sylvia Ann Driskell dalam surat tulisan tangan sepanjang tujuh halaman pada pengadilan.
Dalam suratnya, Driskell yang mengaku sebagai "duta besar" atau perwakilan dari penggugat yaitu "Tuhan dan Putranya, Yesus Kristus" menggugat seluruh kaum homoseksual di Bumi karena "melanggar hukum moral dan agama."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Driskell yang mengajukan gugatannya yang berjudul Driskell vs Homoseksual ingin hakim memutuskan apakah homoseksual adalah tindakan berdosa atau bukan.
Gugatan tersebut tidak mengutip pasal apapun dalam hukum AS yang bisa dijadikan rujukan hakim mengambil keputusan. Driskell hanya mengutip beberapa ayat Injil dan kamus Webster.
Argumen utamanya adalah menegaskan bahwa "homoseksual adalah dosa dan para kaum homoseksual tahu bahwa gaya hidup ini berdosa."
Wanita ini mengutip Webster untuk menjelaskan makna dosa, yaitu "dengan sengaja melanggar nilai relijius dan moral." Dia juga mengatakan bahwa anak-anak dari orang tua yang gay kemungkinan besar akan menjadi seorang gay.
Dia mengingatkan apa yang terjadi dengan kaum Sodom dan Gomorrah yang melakukan praktik homoseksual dan akhirnya dibinasakan Tuhan.
"Saya enam-puluh-enam-tahun, dan tidak pernah mengira akan melihat hari dimana negara kita yang besar atau negara bagian Nebraska mengizinkan tindakan cabul dari beberapa orang," tulis Driskell.
Pengadilan telah menerima surat gugatan tersebut, namun belum ada pihak yang dipanggil.
Para aktivis menanggapi gugatan itu dengan cemoohan dan lelucon, salah satunya adalah Steven Payne, seorang kolumnis homoseksual.
"Brian (suaminya) dan saya akan melikuidasi seluruh aset kami sebagai menghadapi kerugian besar. Kami mengantisipasi gugatan wanita ini yang akan membuat kami kehilangan uang hingga sen terakhir. Sementara itu, ketakutan kami sangat besar sehingga kami berhenti menjadi homoseksual," ujar Payne.
Driskell belum bisa dihubungi untuk dimintai komentarnya.
(den)